Pemerintah Jamin Pasokan Energi saat Lebaran di Jatim

Jakarta, InfoPublik - Pemerintah memastikan pasokan, distribusi, hingga kualitas energi bagi masyarakat di Jawa Timur (Jatim) terpenuhi selama periode Lebaran 2025.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, melalui  keterangan resmi, Rabu (26/3/2025).

Erika menyatakan, kecukupan pasokan energi dan kelancaran penyalurannya menjadi prioritas pemerintah.

Hal itu  untuk mendukung kenyamanan aktivitas masyarakat, baik saat arus mudik, perayaan Hari Raya Idulfitri, maupun saat arus balik.

"Seperti yang sudah disampaikan oleh Bapak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kami berkomitmen untuk terus memantau kesiapan energi baik untuk BBM, jargas (jaringan gas bumi), LPG, avtur, hingga kelistrikan, dapat mendukung kegiatan masyarakat selama periode mudik Lebaran," kata Erika, saat mendampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia  melakukan pemantauan di Terminal Bahan Bakar Minyak Surabaya Group, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/3/2025).

Erika menegaskan selain dari sisi kecukupan energi, pemerintah juga melakukan uji kualitas dari energi tersebut, agar sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Tidak hanya kuantitas, pemerintah juga melakukan tes kualitas terhadap BBM dan LPG, agar masyarakat tidak perlu ragu bahwa ini memiliki spesifikasi yang baik berdasarkan ketetapan pemerintah," ujar Erika,

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Jatim, Bahlil  juga mengecek stok LPG.

Bahlil menegaskan, ketersediaan LPG di Jawa Timur dalam kondisi aman dengan ketahanan stok hingga 23 hari dan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp18.000.

"Ini adalah dampak dari penataan yang kita lakukan bersama-sama dengan Pertamina dan aparat penegakan hukum," kata Bahlil.

Terkait pasokan ketenagalistrikan, Bahlil menyampaikan, dengan kapasitas terpasang sebesar 10 gigawatt (GW) dan kebutuhan listrik menjelang Lebaran 2025 diperkirakan sebesar 4,5 GW, maka kebutuhan elektrifikasi masyarakat akan terpenuhi.

"Alhamdulillah, kapasitas terpasang 10 GW, pemakaian yang sekarang terjadi hanya 6,5 GW. Tapi, akan turun menjadi 4,5 GW. Artinya, cadangannya masih kurang lebih sekitar 50 persen," katanya.

Selanjutnya, Bahlil juga mengunjungi lokasi jaringan gas bumi PT PGN Tbk di Rusun Grudo, Surabaya, Jatim, untuk memantau kesiapan pasokan gas bumi bagi masyarakat dan industri di wilayah Jawa Timur.

Adapun untuk ketersediaan BBM di Jatim, dikatakan Bahlil tidak ada permasalahan sama sekali.

"Ketersediaan BBM, baik RON (research octane number) 90, RON 92, maupun Turbo untuk Jawa Timur tidak ada masalah, karena cadangannya 15 hari. Termasuk, avtur juga tidak ada isu. Jawa Timur, yang disuplai dari Terminal BBM Tuban dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Rangkaian kunjungan ini turut dihadiri Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas, Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady BTP, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Havidh Nazif, dan Plt Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra.

Hadir pula Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Direktur Utama PT PGN Tbk Arief Setiawan Handoko.