- Oleh MC KOTA TIDORE
- Senin, 9 Desember 2024 | 05:50 WIB
: infopublik.id
Oleh Administrator, Minggu, 3 November 2024 | 21:45 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 611
Jakarta, InfoPublik - Polio disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum divaksinasi. Polio tergolong penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat di lingkungan dengan sanitasi buruk. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala awal polio serta memahami cara pencegahannya agar bisa mengambil langkah tepat untuk melindungi diri dan keluarga.
Gejala awal polio biasanya mirip dengan penyakit infeksi lainnya, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, serta kekakuan di leher dan nyeri pada tungkai. Gejala-gejala ini umumnya muncul antara 7 hingga 10 hari setelah terinfeksi, meskipun pada beberapa kasus, gejala bisa muncul dalam rentang waktu 4 hingga 35 hari.
Hal ini membuat deteksi dini polio menjadi tantangan tersendiri karena gejala awalnya yang tidak spesifik dan dapat disalahartikan sebagai penyakit lain. Apabila tidak segera ditangani, gejala polio dapat berkembang menjadi lebih serius dan menyebabkan kelumpuhan layuh pada anggota gerak, terutama pada kaki.
Polio memiliki dampak jangka panjang yang sangat serius. Berdasarkan data medis, satu dari setiap 200 orang yang terinfeksi virus polio akan mengalami kelumpuhan permanen pada salah satu atau kedua kaki. Kondisi ini bisa berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Deteksi dini dan pencegahan melalui vaksinasi sangat penting dalam melawan penyakit ini. Vaksinasi polio merupakan satu-satunya cara efektif untuk mencegah penyebaran virus polio dan melindungi anak-anak dari risiko kelumpuhan.
Pemerintah Indonesia, melalui program imunisasi nasional, menyediakan vaksin polio secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan. Vaksin polio yang diberikan terdiri dari dua jenis, yaitu vaksin polio tetes (OPV) dan vaksin polio suntik (IPV). OPV diberikan sebanyak empat kali, yaitu pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan, sedangkan IPV diberikan sebanyak dua kali, pada usia 4 bulan dan 9 bulan. Dengan imunisasi lengkap, anak-anak akan memiliki kekebalan yang optimal terhadap virus polio dan terhindar dari risiko terjangkit penyakit ini di masa depan.
Selain imunisasi, kebersihan lingkungan juga menjadi faktor penting dalam pencegahan polio. Virus polio dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kotoran manusia. Oleh karena itu, jaga sanitasi lingkungan dan kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan dengan sabun, membuang sampah pada tempatnya, serta menjaga kebersihan air.