- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Rabu, 23 April 2025 | 00:22 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 15 April 2025 | 08:54 WIB - Redaktur: Juli - 949
Lumajang, InfoPublik – Kekhawatiran sempat menyelimuti warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, setelah tanggul penahan daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru mengalami pengikisan akibat banjir lahar dingin. Namun, semangat kebersamaan dan kesiapsiagaan warga tetap terjaga, sembari berharap pemerintah segera mengambil langkah perbaikan.
Berdasarkan pemantauan Jawa Pos Radar Semeru, tanggul yang terkikis mencapai sepanjang 300 meter dari total dua kilometer panjang tanggul keseluruhan. Erosi ini terjadi akibat intensitas hujan tinggi di kawasan puncak Semeru, yang memicu banjir lahar selama dua hari berturut-turut.
“Saat ini, beberapa bagian tanggul ada yang tinggal separuh. Tapi Alhamdulillah, belum sampai meluap ke pemukiman. Warga tetap tenang, namun tetap waspada,” ujar Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin saat dikonfirmasi, Selasa (15/4/2025).
Ia menambahkan, di balik tanggul tersebut terdapat Dusun Kebondeli Selatan yang dihuni 82 kepala keluarga atau sekitar 256 jiwa. Meski rasa khawatir tak bisa dipungkiri, namun warga masih merasa terlindungi selama upaya penanganan segera dilakukan.
“Yang utama saat ini adalah normalisasi aliran sungai agar tidak menabrak tanggul langsung, dan mempercepat proses perbaikan. Kami sudah laporkan ke pihak Pemkab dan berharap segera direspons,” tambahnya.
Samsul juga mengapresiasi ketenangan warga yang tetap menjaga situasi kondusif di tengah kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Menurutnya, sinergi antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk melewati situasi ini dengan aman.
“Kami percaya, dengan koordinasi yang baik, upaya penanganan bisa segera dilakukan. Kami mohon doa dan dukungan semua pihak agar tidak ada bencana susulan, dan warga bisa tetap tinggal di rumahnya dengan tenang,” pungkasnya.
Dari pemantauan lapangan, warga sekitar juga telah mulai melakukan upaya swadaya seperti pembersihan aliran air dan pemantauan titik-titik rawan. Suasana gotong royong kembali menjadi kekuatan utama warga Sumberwuluh dalam menghadapi bencana ini dengan kepala tegak dan hati yang tabah. (MC Kab. Lumajang/An-m)