Indonesia Siap Jadi Role Model Penanganan Narkotika di Asia-Pasifik

: Panelis perwakilan Indonesia, Deputi Hukum dan Kerja Sama (Hukker) BNN Agus Irianto saat melakukan pembahasan terkait penanganan permasalahan narkotika pada HLF MSP 2024 di Bali, pada Selasa (3/9/2024)/ Humas BNN.


Oleh Jhon Rico, Rabu, 4 September 2024 | 20:51 WIB - Redaktur: Untung S - 881


Badung, InfoPublik – Penanganan permasalahan narkotika menjadi salah satu agenda utama dalam side event High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 yang digelar di Bali pada Selasa (3/9/2024). Forum internasional itu mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berdiskusi dan bekerja sama terkait isu-isu global, termasuk peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika.

Side event bertema "Kerja Sama Internasional dalam Pengembangan Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika" itu dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia, Australia, Kamboja, dan Fiji. Mereka berdiskusi mengenai kolaborasi internasional untuk memerangi penyalahgunaan narkotika.

Modus Penyelundupan Narkotika di Indonesia Deputi Hukum dan Kerja Sama (Hukker) BNN, Agus Irianto, yang mewakili Indonesia dalam forum tersebut, memaparkan situasi terkini terkait narkotika di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa metode ship to ship (STS) masih menjadi modus dominan dalam penyelundupan narkotika, dengan 80 persen penyelundupan dilakukan melalui jalur laut, terutama di pesisir timur Pulau Sumatera yang menjadi titik rawan.

"BNN saat ini fokus pada penguatan di provinsi-provinsi yang menjadi pintu masuk narkotika ilegal," ujar Agus. Penguatan ini, lanjutnya, dilakukan melalui pendekatan kolaboratif dengan tokoh masyarakat setempat untuk meningkatkan pengawasan dan pencegahan.

Rencana Aksi Pengendalian Narkotika 2024-2025 BNN juga telah merancang rencana aksi pengendalian narkotika untuk periode 2024-2025, yang berfokus pada penguatan di bidang intelijen. Agus berharap Indonesia bisa menjadi contoh negara-negara Asia dan Pasifik dalam upaya penanganan narkotika.

"Indonesia harus menjadi leading country dalam penanganan narkotika di Asia dan Pasifik, karena memiliki wilayah dan jumlah penduduk terbesar di kawasan ini," tegasnya.

Dukungan Internasional Kepala Kantor UNODC untuk Indonesia, Erik van der Veen, menyatakan bahwa UNODC mendukung penuh upaya penanganan narkotika yang dilakukan Indonesia. Ia menyebutkan bahwa Indonesia sudah menjadi contoh praktik terbaik (best practice) yang diadopsi oleh negara-negara lain seperti Ghana dan Thailand.

"Indonesia telah menunjukkan kerja sama yang baik dan adanya ruang diskusi yang kuat, sehingga negara-negara lain dapat mengambil contoh dari Indonesia," kata Erik. Ia berharap forum HLF MSP 2024 ini dapat menghasilkan output yang konkret dan berdampak.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Selasa, 17 Desember 2024 | 19:32 WIB
Kepala BNN Ajak Masyarakat Tarakan Wujudkan Lingkungan Bersih Narkoba
  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 07:10 WIB
Dumai-Sarawak Diskusikan Teknologi Nano Filter untuk SPAM
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 7 Desember 2024 | 11:00 WIB
Penguatan Kolaborasi Antikorupsi ASEAN: KPK dan UNODC Gelar Workshop
  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 5 Desember 2024 | 22:20 WIB
Jelang Akhir 2024, BNN Ungkap 15 Kasus Peredaran Gelap Narkotika
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 22:50 WIB
BNN dan Universitas Bhayangkara Jalin Kerja sama Perangi Narkoba
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 20 November 2024 | 16:52 WIB
KPK Perkuat Pengelolaan Barang Bukti Korupsi lewat Pelatihan Bersama UNODC dan FBI
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 20 November 2024 | 23:10 WIB
BNN Musnahkan 20 Kilogram Sabu dari Dua Jaringan Narkotika