- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 23 Desember 2024 | 08:33 WIB
: Petugas menata produk kerajinan nusantara yang dipamerkan dalam High Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP) and Indonesia Africa Forum (IAF) II di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (3/9/2024). Pameran tersebut menampilkan beberapa produk kerajinan, teknologi serta inovasi dari negara peserta IAF II HLF MSP. Media Center IAF II-HLF MSP/Ari Bowo Sucipto/nym.
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 4 September 2024 | 12:05 WIB - Redaktur: Untung S - 474
Jakarta, InfoPublik — Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 tidak hanya menjadi ajang bagi perusahaan besar dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperkuat kerja sama, tetapi juga membuka peluang bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjajaki pasar global, khususnya di Afrika. Hal ini disampaikan oleh Direktur Afrika, Direktorat Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Dewi Justicia Meidiwaty, di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).
Dilansir dari keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Rabu (4/9/2024), UMKM yang berpartisipasi dalam IAF 2024 mencakup sektor furniture, fashion, makanan olahan, dan kerajinan. Beberapa UMKM yang terlibat merupakan binaan Bank Indonesia, BNI, Ditjen Bea dan Cukai, serta HIPMI Womenpreneur.
Beberapa perusahaan UMKM yang berhasil menjalin kerja sama dengan negara-negara Afrika, termasuk INTMO, PT Mata Air Sukses, PT Matahari Cahaya Dewata, Kreasi Mode Internasional, dan banyak lagi, menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam sektor-sektor strategis seperti energi, kesehatan, pertanian, teknologi, dan perbankan.
“Melalui berbagai kesepakatan yang ditandatangani, IAF 2024 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional,” ujar Dewi Justicia Meidiwaty.
Selain UMKM, beberapa BUMN juga menunjukkan komitmen kuat mereka di IAF 2024, termasuk PT Pertamina (Persero) yang berfokus pada pengembangan sektor energi seperti gas dan geothermal, serta Defend ID dan PT Pindad (Persero) yang bekerja sama di sektor industri strategis dan pertahanan.
PT Biofarma (Persero) menjalin kerja sama di sektor kesehatan dan transfer teknologi, sementara PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) fokus pada sektor pertanian, dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dalam hal pengembangan infrastruktur gas.
Selain BUMN, perusahaan nasional dan swasta seperti PT Kalbe Farma Tbk, PT Triton, PT Energi Mega Persada (EMP), Asindo Tech, dan banyak lainnya juga aktif menjajaki kerja sama dengan negara-negara Afrika, meliputi sektor kesehatan, energi, teknologi, dan pertanian.
Dengan kerja sama ini, IAF 2024 membuktikan komitmen Indonesia untuk terus membangun hubungan strategis dan saling menguntungkan dengan mitra internasional, serta membuka peluang baru dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan antara Indonesia dan Afrika.