- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 23 Desember 2024 | 08:33 WIB
: (Dari kanan ke kiri) Menteri Kesehatan Sudan Haitam Mohamed Ibrahim, President Director of Biofarma Shadiq Akasya, Director General of Africas Centres for Desease Control and Prevention Jean Kaseya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Secretary of State for Ministry of Health Angola Leonardo Europeu, CEO of Atlantic Life Science Pharmanova Group Dhananjay Tripathi dan Moderator Putri Anindita saat Diskusi Panel V Indonesia Africa Forum (IAF) II di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (3/9/2024). Sesi diskusi panel tersebut bertema Health dengan sub tema Investing in Research and Innovation for HealthAfrica and Indonesia's Priorities. Media Center IAF II-HLF MSP/Ari Bowo Sucipto/nym.
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 3 September 2024 | 19:59 WIB - Redaktur: Untung S - 266
Jakarta, InfoPublik – Kerja sama bisnis yang saling menguntungkan antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan nasional, perusahaan swasta, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mitra dari Afrika di Indonesia-Afrika Forum (IAF) 2024 di Nusa Dua, Provinsi Bali, pada 1-3 September 2024, diharapkan dapat memperkuat posisi Republik Indonesia (RI) di kancah bisnis internasional.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Afrika, Direktorat Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Dewi Justicia Meidiwaty, pada IAF 2024 di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (3/9/2024).
“Melalui berbagai kesepakatan yang ditandatangani, IAF 2024 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional,” ujar Dewi.
Dewi menjelaskan bahwa forum ini dihadiri oleh 40 perusahaan Indonesia, termasuk BUMN, yang menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam berbagai sektor strategis seperti energi, kesehatan, pertanian, teknologi, dan perbankan.
Beberapa perusahaan yang terlibat antara lain:
Selain BUMN, perusahaan nasional dan swasta lainnya juga aktif menjajaki kerja sama, seperti:
UMKM juga turut berpartisipasi dalam IAF 2024, mencakup sektor furnitur, fesyen, makanan olahan, dan kerajinan, yang difasilitasi oleh Bank Indonesia, BNI, Ditjen Bea dan Cukai, serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Womenpreneur. Beberapa UMKM yang terlibat antara lain:
“IAF 2024 menjadi bukti komitmen Indonesia untuk terus membangun kerja sama strategis dan saling menguntungkan dengan mitra-mitra internasional,” kata Dewi Meidiwaty.