- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 18 Desember 2024 | 21:47 WIB
: Venue Utama Konferensi High Level Forum on Multistakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali, pada 1-3 September 2024/ SC Video Setneg.
Badung, InfoPublik – Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan High-Level Forum on Multistakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 yang berlangsung di Bali pada 1-3 September 2024. Acara internasional itu digelar di lima venue utama, yakni Nusa Dua Beach Hotel, Intercontinental Resort Jimbaran, Hotel Mulia Resort Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Centre, dan Bali International Convention Centre.
Venue-venue utama tersebut didesain khusus untuk menyambut para pemimpin dunia serta delegasi HLF MSP dan IAF ke-2 di Bali. Rubi Roesli, seorang arsitek dan desainer interior dengan pengalaman luas dalam acara konferensi, dipercaya untuk mendesain dua venue utama yang terletak di Intercontinental Resort Jimbaran dan Hotel Mulia Resort Nusa Dua.
Di Hotel Mulia, Rubi Roesli mengungkapkan bahwa beberapa area, termasuk ruang utama tempat Presiden Joko Widodo menyambut tamu-tamu negara, telah didesain sedemikian rupa untuk menciptakan suasana yang megah dan elegan.
"Area penyambutan tamu-tamu negara didesain dengan tampilan sayap-sayap Garuda sebagai latar belakang, dengan logo HLF MSP dan IAF yang terletak di tengahnya," ujar Rubi Roesli dalam tayangan video dari BPMI Setpres, Senin (2/9/2024).
Sayap-sayap Garuda tersebut dibuat dari beberapa bilah kayu yang dipadukan dengan rotan, diberi warna-warna natural, agar logo HLF MSP dan IAF dapat terlihat dengan jelas dan mencolok.
"Untuk area konferensi, kami mencoba menerjemahkan sayap-sayap Garuda melalui satu bentuk logo lingkar di tengah, dan kemudian sayap bulu-bulu Garuda yang menyebar," jelas Rubi.
Warna-warna yang digunakan di area ini adalah warna-warna Sustainable Development Goals (SDGs) yang digabungkan dengan kayu natural, menciptakan suasana ruangan yang nyaman dan harmonis.
Dari segi desain interior, Rubi mengakui bahwa kedua hotel tersebut sudah memiliki desain yang sangat mewah, sehingga apa yang ia tambahkan tidak akan mengganggu karakter interior yang sudah ada.
"Seperti di Intercontinental, dengan detail-detail yang cukup baik dan mewah, kami berusaha agar apa yang kami tambahkan di sana tidak mengganggu estetika yang sudah ada," tambahnya.
Sementara itu, Krisna, Visual and Creative Consultant untuk venue tersebut, menjelaskan bahwa tema branding yang digunakan dalam acara ini merupakan turunan dari logo konferensi, yaitu burung Garuda.
"Kami memilih burung Garuda karena ingin mengambil energi dan semangat dari simbol kebanggaan Bangsa Indonesia ini," tegas Krisna.
Dengan semangat Garuda ini, Indonesia mengajak negara-negara lain untuk berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan permasalahan global. Warna-warna yang digunakan dalam desain venue juga mengambil inspirasi dari tema SDGs yang dibahas dalam konferensi ini, serta warna bendera negara-negara Afrika.
"Karena ini adalah konferensi yang mempertemukan negara Indonesia dan Afrika," jelas Krisna.