Jokowi Serukan Solidaritas Global dan Kemitraan Strategis di Forum Kemitraan IAF ke-2

: Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kedua kiri) bersiap menyambut pemimpoin negara dalam Joint Leaders' Session Indonesia-Africa Forum (IAF) II and High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) di Nusa Dua, Bali, Senin (2/9/2024). IAF II- HLF MSP tersebut akan menggelar 12 kegiatan secara paralel dan 17 kegiatan pendamping yang akan dihadiri oleh 24 negara peserta. Media Center IAF II-HLF MSP/Sigid Kurniawan/YU


Oleh Isma, Senin, 2 September 2024 | 09:55 WIB - Redaktur: Untung S - 144


Badung, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka pertemuan Joint Leaders’ Session of High-Level Forum on Multi Stakeholders Partnership (HLF-MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali pada Senin (2/9/2024). Dalam pidatonya, Jokowi menekankan pentingnya solidaritas global yang semakin menurun di tengah tantangan global yang kian kompleks.

Presiden Jokowi menyampaikan kekhawatirannya terhadap penurunan semangat multilateralisme yang semakin tergeser dan meningkatnya fragmentasi antar negara. "Negara-negara berkembang adalah yang paling terdampak dari kondisi ini," tegas Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menyoroti dampak langsung yang dirasakan oleh jutaan rakyat di negara berkembang, terutama ketika hanya tersisa enam tahun menuju target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, namun pencapaiannya baru mencapai 17 persen. "Kita memerlukan arah dan visi baru, strategi baru, dan langkah taktis baru untuk memastikan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang," ujar Presiden.

Dalam pidatonya, Jokowi menekankan empat poin penting:

  1. Fokus pada Pencapaian SDGs: Target SDGs harus tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan global yang diselaraskan dengan agenda pembangunan nasional dan regional, termasuk Agenda 2063 Afrika, serta didukung oleh kemitraan multipihak.

  2. Komitmen Indonesia sebagai Solusi Global: Indonesia berkomitmen untuk membela kepentingan Global South dan menjadi jembatan dalam memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas dalam mempercepat pencapaian SDGs. Jokowi mengingatkan, "Ini adalah komitmen konsisten yang Indonesia usung sejak Konferensi Asia Afrika 69 tahun yang lalu."

  3. Kemitraan Strategis dengan Afrika: Indonesia siap bermitra dengan berbagai negara, khususnya di Afrika, untuk mengunci agenda pembangunan global. Jokowi menyebutkan bahwa Forum Indonesia Afrika telah menghasilkan kesepakatan bisnis senilai 3,5 miliar dolar AS, hampir enam kali lipat dari nilai yang dicapai pada IAF pertama di tahun 2018.

  4. Revitalisasi Solidaritas Global: Solidaritas global perlu dihidupkan kembali untuk memperkuat kerjasama Selatan-Selatan dan Utara-Selatan, agar negara-negara dapat saling melengkapi dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan global yang semakin mendesak.

Pidato Jokowi di Bali itu juga menekankan peran krusial Indonesia dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan global, serta komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis dengan Afrika guna mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung Sutomo
  • Minggu, 20 Oktober 2024 | 20:36 WIB
Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Penuh Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:01 WIB
Bapanas Apresiasi Program Pengentasan Stunting ID FOOD dan BTN
  • Oleh MC KAB BENER MERIAH
  • Sabtu, 19 Oktober 2024 | 04:51 WIB
Gedung Amanah Diresmikan, Pemberdayaan Pemuda Aceh Menuju Masa Depan Cerah
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 16 Oktober 2024 | 05:47 WIB
Presiden Jokowi Resmikan Stadion Utama Sumut Berstandar Internasional di Deli Serdang