Ekonomi Biru Indonesia Jadi Rujukan ASEAN di HLF-MSP 2024, Dapat Perhatian OECD

: Foto: Amiri Yandi/InfoPublik


Oleh Isma, Senin, 2 September 2024 | 06:44 WIB - Redaktur: Untung S - 135


Badung, InfoPublik - Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya laut yang sangat besar, yang menjadi dasar dalam pengajuan konsep ekonomi biru pada pertemuan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024. Konsep ekonomi biru itu telah menjadi rujukan bagi negara-negara ASEAN dan mendapat perhatian khusus dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas, Bogat Widyatmoko, di Media Center HLF-MSP 2024, di Badung, Bali, pada Minggu (1/9/2024).

Menurut Bogat, Indonesia akan mengajukan konsep ekonomi biru sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Sebagai negara maritim yang kaya akan sumber daya laut, Indonesia melihat pentingnya memanfaatkan kekayaan tersebut untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Mansyuri, juga menegaskan bahwa dengan potensi besar yang dimiliki, Indonesia harus memperkuat kerja sama di sektor-sektor strategis, terutama ekonomi biru, yang sangat relevan bagi negara kepulauan seperti Indonesia dan Zanzibar.

Pada kesempatan tersebut, Pahala memaparkan Blue Economy Framework yang telah dikembangkan oleh Indonesia, yang mampu meningkatkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan dan pada saat yang sama, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Potensi kerja sama antara Indonesia dan Zanzibar dalam sektor ekonomi biru mencakup pariwisata dan perhotelan, perikanan tangkap dan budi daya, pengembangan infrastruktur pelabuhan, pengolahan rumput laut, serta sektor minyak dan gas.

“Ekonomi biru adalah sektor yang sangat potensial untuk kita kembangkan bersama. Ini adalah kesempatan emas bagi para pelaku usaha untuk memperkuat kehadiran di pasar Afrika Timur dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan,” tambah Pahala.

Sebelumnya, Pahala Mansyuri membuka Zanzibar-Indonesia Investment Forum yang mengusung tema “Navigating New Horizons in Blue Economy Cooperation” pada Minggu (1/9/2024).

Dalam forum tersebut, Pahala kembali memaparkan Blue Economy Framework Indonesia, yang menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Kerja sama dengan Zanzibar diharapkan dapat membuka peluang baru di sektor-sektor penting seperti pariwisata, perikanan, infrastruktur pelabuhan, serta minyak dan gas.

“Ekonomi biru adalah sektor yang sangat potensial untuk kita kembangkan bersama. Ini adalah kesempatan emas bagi para pelaku usaha untuk memperkuat kehadiran di pasar Afrika Timur dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Pahala.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Isma
  • Senin, 16 September 2024 | 07:04 WIB
Wamentan Ajak Pengusaha Eropa Investasi di Pertanian Indonesia
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 13 September 2024 | 22:06 WIB
BNPT dan Alumni AL-Azhar Kolaborasi Cegah Intoleransi dan Terorisme
  • Oleh Isma
  • Jumat, 6 September 2024 | 23:45 WIB
KKP Kembangkan Modeling Budidaya Rumput Laut di Maluku Tenggara
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 4 September 2024 | 20:51 WIB
Indonesia Siap Jadi Role Model Penanganan Narkotika di Asia-Pasifik