Persiapan Indonesia-Africa Forum 2024 makin Matang, Protokol Kesehatan Jadi Prioritas

: Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/8/2024). Foto: BPMI Setpres/Setkab.go.id/Istimewa


Oleh Untung Sutomo, Selasa, 27 Agustus 2024 | 21:14 WIB - Redaktur: Untung S - 469


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah terus mematangkan persiapan penyelenggaraan Forum Indonesia-Afrika (Indonesia-Africa Forum) ke-2 yang akan digelar di Bali pada 1-3 September 2024. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury, setelah menghadiri Rapat Terbatas terkait perkembangan penanganan Mpox dan persiapan penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum, pada Selasa (27/8/2024) di Istana Merdeka, Jakarta.

Wamenlu menjelaskan bahwa forum itu akan dihadiri oleh sekitar 855 peserta dari berbagai negara. Forum ini juga diselenggarakan bersamaan dengan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi-pihak (High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships), yang merupakan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan Bappenas, dengan total peserta diperkirakan mencapai 1.500 delegasi dari negara-negara Afrika serta negara Global South lainnya.

Sampai saat ini, enam kepala negara telah memberikan konfirmasi kehadiran, dan 11 menteri dari negara-negara Afrika telah menyatakan kesediaan untuk menjadi pembicara dalam forum ini.

“Kepala negara yang sudah memberikan konfirmasi hadir berasal dari Zimbabwe, Rwanda, Ghana, Liberia, Eswatini, dan Zanzibar mewakili Tanzania,” ungkap Pahala, dikutip dari setkab.go.id.

Forum IAF dan MSP tidak hanya akan melibatkan kepala negara dan menteri, tetapi juga sektor swasta dan BUMN, dengan fokus pada topik seperti energi, kesehatan, ketahanan pangan, dan pertambangan.

"Untuk sektor swasta dan BUMN, diperkirakan akan terdapat perjanjian dengan nilai mencapai USD3,5 miliar atau sekitar Rp58 triliun,” jelasnya.

Pelaksanaan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 ini mengusung tema ‘Semangat Bandung untuk Agenda 2063 Afrika’, yang menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan konkret antara Indonesia dan Afrika. Menurut Wamenlu, hubungan yang erat ini merupakan landasan kuat bagi kedua pihak untuk merealisasikan potensi besar dalam pembangunan bersama.

“Indonesia dan Afrika memiliki agenda pembangunan yang serupa. Kita memiliki kekayaan sumber daya yang besar dan bonus demografi, tetapi bagaimana kerja sama dan potensi ini bisa direalisasikan dalam sebuah agenda pembangunan menjadi kunci,” tambahnya.

Wamenlu juga menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk memastikan protokol kesehatan dan keamanan selama acara berlangsung.

“Protokol kesehatan harus dijaga sebaik-baiknya. Selain itu, pengamanan juga menjadi perhatian khusus mengingat banyaknya kepala negara dan pemimpin dunia yang hadir dalam forum ini,” pungkasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:30 WIB
Dukung Festival Ciliwung 2024, Komitmen Pertamina untuk Keberlanjutan Lingkungan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 13:10 WIB
PHE Temukan Sumber Daya Gas Bumi 1.8 TCF di Sulawesi Tengah
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 13:05 WIB
Pertamina Jamin Ketersediaan Energi bagi Masyarakat
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 11:05 WIB
Pertamina Raih Predikat Informatif Badan Publik BUMN 2024
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 10:55 WIB
Pertamina Buka lagi 31 Titik Baru BBM Satu Harga, Total 573 Lokasi di Seluruh Indonesia
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 23:14 WIB
Hutama Karya Kolaborasi Perkuat Daya Saing UMK Sektor Kuliner
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 21:47 WIB
Pemerintah Perkuat Koordinasi Nasional Tangani Wabah ASF
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 16:29 WIB
Pemerintah Perkuat Koordinasi Atasi Wabah ASF