Dubes Rwanda: Forum Indonesia-Afrika ke-2 Kunci Atasi Tantangan Global

: Duta Besar Republik Rwanda untuk Indonesia, Sheikh Abdul Karim Harelimana, dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Kedutaan Besar Republik Rwanda di Jakarta, Kamis (22/8/2024). (ANTARA/Katriana)


Oleh Eko Budiono, Jumat, 23 Agustus 2024 | 21:35 WIB - Redaktur: Untung S - 239


Jakarta, InfoPublik – Duta Besar Republik Rwanda untuk Indonesia, Sheikh Abdul Karim Harelimana, menegaskan bahwa Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 sangat penting bagi Indonesia, Rwanda, dan negara-negara Afrika lainnya dalam mengatasi tantangan-tantangan di bidang lingkungan dan ekonomi yang dihadapi negara-negara berkembang.

Tantangan-tantangan yang dimaksud oleh Abdul Karim antara lain adalah ketidakseimbangan dalam perdagangan dan pertukaran komoditas antara negara-negara berkembang dan negara-negara maju. "Negara-negara maju (Global North) mengambil bahan baku mentah dari negara-negara berkembang dengan harga yang sangat murah. Kemudian, mereka mengolahnya di pabrik dan industri mereka, lalu menjualnya kembali ke negara-negara berkembang dengan harga yang sangat tinggi," ujar Abdul Karim dalam keterangan resminya, Jumat (23/8/2024).

Tantangan lainnya adalah degradasi lingkungan yang terus meningkat, terutama di negara-negara Barat, yang disebabkan oleh industrialisasi besar-besaran. Hal ini, menurut Abdul Karim, memberikan dampak yang signifikan bagi seluruh dunia. "Ketika kita membahas masalah ini dan mencari solusinya, mereka cenderung melihatnya dari perspektif ekonomi mereka, dengan tujuan untuk menghindari kerugian ekonomi," katanya.

Harelimana berharap melalui Forum Indonesia-Afrika ke-2, Indonesia dan negara-negara Afrika dapat menemukan solusi mandiri untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi negara-negara berkembang. "Jika negara-negara Belahan Bumi Selatan memahami bahwa masalah-masalah ini memerlukan perhatian dan solusi dari dalam diri mereka sendiri, saya yakin melalui forum ini, kita akan mampu menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan tersebut," tegasnya.

Dengan tema "Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063", Forum Indonesia-Afrika ke-2 diharapkan dapat menjadi fondasi dalam membangun kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara Afrika di masa mendatang. Beberapa bidang kerja sama yang akan diprioritaskan dalam forum ini meliputi transformasi ekonomi, energi, pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, dan pembangunan.

Hasil konkret yang diharapkan dari forum ini antara lain perjanjian antara pemerintah atau G-to-G, kesepakatan bisnis G-to-B maupun B-to-B, serta Grand Design pembangunan antara Indonesia dan Afrika, termasuk dengan negara-negara ketiga melalui triangular cooperation.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 4 September 2024 | 14:16 WIB
IAF ke-2, RI Raih Kerja Sama Bisnis Lebih dari USD3,5 Miliar
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 4 September 2024 | 05:51 WIB
Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Global melalui Kolaborasi di IAF 2024
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 20:59 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Bertemu GIPI: Bahas Pengembangan Parekraf Bali
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 11:37 WIB
Kemenparekraf Dorong Kerja Sama Selatan-Selatan Menuju Indonesia Emas 2045