- Oleh Wandi
- Selasa, 20 Mei 2025 | 12:04 WIB
: Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, menyampaikan hal ini saat membuka Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Kamis (17/4/2025)./Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Agama akan kembali menerapkan skema murur dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. Bahkan, skema ini akan diperluas cakupannya demi memudahkan jemaah, terutama yang lansia dan disabilitas.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, menyampaikan hal ini saat membuka Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Kamis (17/4/2025).
“Tahun lalu kita sudah terapkan murur. Maka, tahun ini juga kita terapkan dan bahkan diperluas,” tegas Hilman.
Murur adalah metode mabit (bermalam) di Muzdalifah secara simbolik, yakni dengan melintasi lokasi tanpa turun dari bus. Setelah keluar dari Arafah saat waktu Magrib, jemaah langsung diarahkan melewati Muzdalifah dan kemudian menuju Mina. Skema ini pertama kali digunakan pada 2024 untuk mencegah kelelahan ekstrem pada jemaah rentan.
Hilman juga menekankan pentingnya peran petugas haji dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan jemaah.
“Betapa spesialnya Anda semua. Kalian adalah yang terbaik dari semua yang ingin menjadi petugas haji. Gunakan kesempatan ini untuk melayani tamu-tamu Allah dengan sepenuh hati,” ujarnya.
Menurut Hilman, jemaah akan mulai memasuki asrama haji pada 1 Mei 2025, sementara petugas dan tim advance akan diberangkatkan lebih awal ke Arab Saudi.
Dalam acara tersebut, Hilman juga secara simbolis menyematkan kartu tanda peserta PPIH Arab Saudi 2025 kepada sejumlah petugas terpilih.
Kalau ingin dijadikan narasi untuk video berita atau media sosial, aku bisa bantu juga. Mau dibuatkan?