- Oleh Jhon Rico
- Jumat, 21 Maret 2025 | 19:19 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Penanganan banjir dengan penyedotan menggunakan pompa di perumahan Sahara Indah Permai 3 di Desa Satria Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (7/3/2025)/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto mengoptimalkan upaya percepatan penanganan darurat banjir di Bekasi. Hal ini disampaikan ketika mengunjungi perumahan Sahara Indah Permai 3 di Desa Satria Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (7/3/2025).
Salah satu upaya yang dilakukan yakni penyedotan dengan menggunakan pompa. Penyedotan dilakukan karena lokasi perumahan yang lebih rendah dari jalan utama dan saluran air masih mengalami kendala.
"Karena wilayah ini termasuk lebih rendah dari jalan, akan lama keringnya, maka dari itu kami datangkan bantuan pompa untuk membantu menyedot air supaya lebih cepat kering," ujar Suharyanto.
Seperti diketahui, perumahan ini menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak banjir cukup parah sejak Selasa (3/3/2025) lalu.
Memasuki hari keempat, banjir sudah mulai surut, hanya menyisakan genangan air setinggi 30 sentimeter dibagian depan gapura perumahan Sahara Indah Permai 3.
OMC Terpadu
Selain penyedotan air dengan menggunakan pompa, upaya percepatan penanganan juga dilakukan dengan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). OMC yang dilakukan sejak Selasa (3/3/2025) cukup berdampak positif bagi upaya penanganan darurat.
"Alhamdulillah OMC yang sudah dilakukan sejak Selasa hingga Sabtu berjalan baik, walaupun tidak bisa menghentikan hujan, tapi upaya ini bisa mengurangi curah hujan dibeberapa wilayah," kata Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto menyampaikan pada tanggal 10-20 Maret 2025 akan dilaksanakan OMC terpadu. OMC terpadu ini dilaksanakan oleh berbagai wilayah mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.
"Pada tanggal 10-20 Maret ini diprediksi akan terjadi hujan yang lebih lebat lagi, semoga dengan upaya OMC terpadu ini dapat mereduksi curah hujan diberbagai wilayah dengan harapan tidak terjadi banjir susulan yang lebih besar," ujar Suharyanto.
Disamping itu, Suharyanto juga mengimbau pada warga untuk tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Diantaranya dengan mematikan aliran listrik saat terjadi banjir. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kejadian tersengat listrik akibat adanya arus pendek maupun konsleting listrik yang bisa saja terjadi ketika banjir.