- Oleh Jhon Rico
- Sabtu, 28 Desember 2024 | 16:14 WIB
: Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian dan evakuasi korban yang terseret arus banjir di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Senin (7/3/2024)/ dok. BPBD Kabupaten Belu.
Jakarta, InfoPublik - Tim SAR Gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Belu, Basarnas, TNI, Polri serta relawan melakukan upaya pencarian dan evakuasi terhadap warga yang terseret arus banjir di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (5/2/2024).
Proses pencarian itu membuahkan hasil dan korban dapat ditemukan pada Kamis (7/3/2024) pukul 10.54 WITA.
Hujan deras yang melanda Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur menyebabkan debit air sungai di Desa Derokfaturene, Kecamatan Tasifeto Barat terus meningkat. Arus yang deras tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia akibat terseret arus.
"Berdasarkan laporan harian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyebutkan bahwa kronologi kejadian yg menyebabkan 1 warga meninggal dunia adalah pada saat terjadi hujan deras korban melewati sungai untuk membawa hewan ternak sapi nya pulang dan tiba-tiba terpeleset lalu korban terbawa arus sungai pada Selasa 5 Maret 2024, Pkl. 17:00 WITA," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Jumat (8/3/2024).
Menurut laporan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang berlaku 5 Maret 2024 Pukul 07:00 WIB sampai dengan 7 Maret 2024 Pukul 07:00 WIB, menyebutkan bahwa wilayah Prov. Nusa Tenggara Timur berpotensi hujan lebat dengan status waspada.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati hati akan adanya potensi hujan lebat dan selalu mengikuti arahan serta imbauan dari Pemerintah Daerah setempat dan Dinas terkait lainnya.