TNI Buka TPA di Pengungsian Kayu Malue

:


Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 20 Oktober 2018 | 11:18 WIB - Redaktur: Juli - 373


Palu, InfoPublik - Batalyon Arhanud 16/SBC Divif 3 Kostrad yang tergabung dalam Satgas  Penanggulangan  Bencana Alam membuka Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di kamp pengungsian Kelurahan Kayu Malue, Kecamatan Palu Utara,  Kota Palu, Jumat (19/10).
 
"Selama tiga minggu ini, kegiatan mereka lebih difokuskan pada penanganan evakuasi dan penyelamatan serta pemenuhan kebutuhan dasar yaitu pangan, sandang dan tempat tinggal. Seiring dengan kondisi sosial masyarakat yang mulai pulih, saat ini kita bantu pemulihan mental warga, terutama anak-anak melalui pendekatan spiritual," kata Danyon Arhanud 16/SBC Letkol Arh Agung Rakhman Wahyudi, di sela pembukaan TPA.
 
Agung mengatakan, dalam proses pemulihan dan rehabilitasi tidak hanya difokuskan pada aspek fisik semata, tapi juga harus diimbangi dengan aspek mental, dan dalam kondisi  ini, yang paling efektif menurutnya, adalah melalui penguatan spiritual sehingga akan menumbuhkan kepercayaan diri untuk bangkit.
 
"Demikian juga dengan anak-anak, secara psikologis belum stabil dan jika dibiarkan, trauma mereka akan berkepanjangan. Oleh karenanya, kita bangun itu dari pembelajaran agama di TPA, meski darurat," ujarnya.
 
Hari pertama pembukaan  TPA diikuti oleh 50 anak, sedang pengajarnya adalah dua orang anggota dari Yon Arhanud 16/SBC dan di bantu oleh ibu-ibu majelis taklim Kelurahan Kayu Malue.
 
"Hari pertama dibuka sangat menggembirakan, anak-anak  di sekitar Kayu Malue begitu antusias. Belum lagi ibu-ibu ini, penuh semangat untuk ikut terlibat. Ini menunjukan, ibu-ibu sudah mulai bangkit untuk bersama-sama membangun Palu sesuai kemampuannya," kata Agung.
 
Agung menambahkan, dalam beberapa waktu ke depan akan diupayakan berbagai kegiatan bagi anak-anak yang sifatnya lebih mengedukasi sekaligus meningkatkan kembali kemauan untuk belajar dan juga dapat mengembalikan kondisi mental mereka.
 
"Insyallah, secara bersama-sama kita akan bangun kamp ini seperti kampung, sehingga sembari menunggu kesiapan sarana dan prasarana, mereka nantinya telah siap kembali," pungkasnya.
 
Sementara itu, Prada Khairul Anwar yang menjadi pengajar mengungkapkan rasa senangnya dapat mengajar agama kepada anak-anak. "Bersama mereka, seperti bersama keluarga sendiri. Anak-anak sangat antusias untuk belajar agama, demikian juga ibu-ibu dari majelis taklim juga begitu perhatian terhadap pembelajaran agama bagi mereka," ungkap Khairul.
 
Di tempat yang sama, Hj. Fitman Safrudin (45 tahun) mengungkapan rasa senang dan bangga kepada Satgas Yon Arhanud-16/SBC atas penyelnggaraan kegiatan ini. "Sangat bagus sekali,  anak-anak bisa berkumpul mengaji dan belajar serta bermain bergembira, sehingga kami turut tergerak untuk mengajar anak-anak," ujarnya.
 
Ia menambahkan, pascagempa dan tsunami, sampai  sekarang anak-anak sama sekali tidak belajar mengaji. Kegiatan ini bisa juga untuk menghilangkan trauma anak-anak.
 
Hj. Fitman Safrudin  warga Kayu Malue yang tergabung dalam majelis taklim ibu-ibu, merupakan pengungsi sementara yang terdampak langsung dan  rumahnya pun rusak ringan. Bersama  4 orang Ustadzah lainnya,  sukarela ikut membantu pengajaran di TPA kamp pengungsian Kayu Malue.