Puskesmas, Garda Terdepan Imunisasi dan Skrining untuk Kesehatan Masyarakat

Jakarta, InfoPublik – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya peran puskesmas dalam upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan, terutama melalui imunisasi dan skrining. Imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit, sedangkan skrining berfungsi mendeteksi risiko penyakit lebih awal.

Budi menyebutkan bahwa imunisasi di Indonesia kini telah diperluas dengan penambahan tiga antigen baru, yaitu vaksin human papillomavirus (HPV) untuk pencegahan kanker serviks, Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk mencegah pneumonia, dan vaksin Rotavirus untuk mencegah diare pada balita.

“Vaksin PCV dan Rotavirus diberikan kepada seluruh balita untuk mencegah pneumonia dan diare, sementara vaksin HPV diberikan kepada semua wanita sebagai upaya pencegahan kanker serviks,” kata Budi dalam keterangan resminya, Kamis (10/10/2024).

Budi menjelaskan bahwa pemberian vaksin HPV dilatarbelakangi oleh tingginya angka kasus kanker serviks di Indonesia. Kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua tertinggi pada wanita, setelah kanker payudara.

“Kasus kanker serviks di Indonesia terus meningkat. Kini, vaksin HPV sudah tersedia dan diberikan kepada anak perempuan usia 11-12 tahun, kemudian diperluas ke usia 15-16 tahun, dan akhirnya hingga usia 21 tahun,” tambahnya.

Menurut Budi, pemberian vaksin kepada anak-anak dan remaja sangat penting karena mereka bisa menjadi pembawa (carrier) yang berpotensi menyebarkan virus.

Selain itu, vaksin PCV dan Rotavirus diberikan sebagai respons terhadap tingginya angka kematian balita akibat pneumonia dan diare, meskipun sebenarnya sudah tersedia vaksin yang dapat mencegah kedua penyakit tersebut.

“Vaksin HPV, PCV, dan Rotavirus kini menjadi sorotan dunia. Indonesia telah melaksanakan imunisasi dengan ketiga vaksin ini sebagai bagian dari program nasional yang besar, tentunya berkat keberhasilan kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi,” ungkap Budi.