Promotif dan Preventif: Kunci Keberhasilan Sektor Kesehatan Era Jokowi

: Seorang anak sedang dalam pemeriksaan kesehatan/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:34 WIB - Redaktur: Untung S - 103


Jakarta, InfoPublik – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Indonesia saat ini fokus pada upaya promotif dan preventif untuk menjaga masyarakat tetap hidup sehat, memperbaiki skrining kesehatan, dan meningkatkan kapasitas layanan kesehatan primer. Fokus ini merupakan salah satu pencapaian sektor kesehatan selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua periode, yakni 2014-2019 dan 2019-2024.

Dalam keterangan resminya, Kamis (10/9/2024), Budi menyatakan bahwa untuk menjaga masyarakat tetap sehat, pemerintah memberikan perhatian besar pada upaya promotif dan preventif di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, posyandu, bidan, perawat, dan dokter yang bertugas di puskesmas.

"Sedangkan untuk mengobati orang sakit, penanganannya dilakukan di rumah sakit, mulai dari kelengkapan obat-obatan hingga peralatan kesehatan,” ujar Budi.

Kemenkes melakukan upaya peningkatan layanan kesehatan primer melalui tiga langkah utama. Pertama, merevitalisasi jaringan puskesmas, puskesmas pembantu (pustu), dan posyandu. Hingga saat ini, telah dilakukan revitalisasi terhadap 10 ribu puskesmas, 85 ribu puskesmas pembantu, dan 300 ribu posyandu di seluruh Indonesia.

Budi menjelaskan, setiap puskesmas memiliki karakteristik pelayanan yang berbeda, sehingga pihaknya melakukan standarisasi layanan di semua fasilitas kesehatan tersebut. Kedua, layanan promotif dan preventif difokuskan untuk berbagai kelompok usia, mulai dari ibu hamil, balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia (lansia).

"Ketiga, semua data telah didigitalisasikan. Program revitalisasi ini sudah berjalan dengan sangat masif," tambah Budi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 21:34 WIB
Akses Darurat Medis 119 Kini Bisa melalui SATUSEHAT Mobile