BNPB: Evakuasi Korban Bencana Sulteng Fokus di 9 Titik

:


Oleh Juli, Kamis, 4 Oktober 2018 | 17:00 WIB - Redaktur: Juli - 541


Jakarta, InfoPublik - Penanganan bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng) memasuki hari keenam, tercatat 1.424 korban meninggal dunia, dan 113 orang hingga kini belum ditemukan. Sedangkan rumah rusak, mencapai 66.238 unit. Evakuasi difokuskan di 9 titik.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema "Update Tanggap Bencana Sulteng", bertempat di Lobi Graha BNPB, Jakarta, Kamis (4/10).

“Hari ini H+6, pertama update korban, sampai siang ini tercatat korban meninggal 1.424 orang. Dengan perincian di Donggala 1.444, Palu 1.203 jiwa, Sigi 64 jiwa, dan 12 orang di Parigi Moutong, dan dari Pasang Kayu 1 orang,” katanya.

Sedangkan 1.047 jenazah sudah dimakamkan secara massal di TPU Kota Palu, termasuk yang berasal dari Donggala, Parigi Mautong dan Sigi.

“Sebanyak 2.549 luka berat tengah dalam perawatan di rumah sakit baik di dalam Kota Palu maupun di luar Palu, seperti di Makassar,” tambahnya.

Sementara itu, Sutopo mengatakan, jumlah pengungsi saat ini mencapai angka 70.881 jiwa yang tersebar di 141 titik. “Pendataan masih terus dilakukan, baik dengan menggunakan analisis satelit maupun survei lapangan,” katanya.

Sutopo menegaskan, data ini akan terus bergerak, sesuai hasil yang diperoleh petugas. “Jumlah petugas yang dikerahkan untuk tanggap darurat telah mencapai angka lebih dri 67 ribu personel. Jadi memang, kalau kita lihat dari hari ke hari penanganan lebih baik,” katanya.

Penanganan yang membaik itu, di antaranya, menurut Sutopo, tampak dari listrik dan jaringan komunikasi yang sudah menyala, distribusi air bersihpun sudah ada.

Fokus Evakuasi di 9 Titik

Masih terkait evakuasi korban, Sutopo mengatakan, saat ini difokuskan di sembilan titik, yakni di Hotel Roa-roa, Perumnas Petobo, Hotel Mercure, Jl Kartini, dan Jl Talise yang semuanya berada di Kota Palu.

Khusus soal evakuasi terhadap warga negara asing, Sutopo mengatakan, jumlahnya sebanyak 120 orang. Sedangkan soal WN Korea, dia menambahkan, hingga kini belum ditemukan.

Terkait alat berat, Sutopo menekankan, saat ini telah dikerahkan total 25 alat berat untuk mengevakuasi dan membersihkan puing bangunan. Sedangkan 21 alat berat lainnya, sambung dia, masih dalam perjalanan menuju titik terdampak gempa.

“Jadi kalau ada berita media yang menyatakan penanganan menggunakan alat berat itu tidak ada, ini tidak benar,” tegasnya.

Pada kesempatan itu juga, Sutopo menjelaskan, berdasar citra satelit dengan resolusi tinggi terdapat gambaran bahwa ada daerah di Sigi seluas 202 hektare yang terdampak likuifasi sehingga diperkirakan berakibat 366 unit rumah rumah tenggelam di kedalaman 3 meter, dan di Perum Petobo dengan bentangan seluas 250 hektare dengan 168 unit rumah tertimbun lumpur.