Kenali Lima Perbedaan Kompor Listrik dan Induksi

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Senin, 19 September 2022 | 06:02 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 3K


Jakarta, InfoPublik - Presiden Jokowi memerintahkan pengalihan kompor gas berbasis energi impor (LPG) ke kompor induksi. Pengalihan ini menjadi salah satu cara pemerintah untuk mendukung transisi energi dan mengalihkan subsidi LPG ke depan.

Kompor induksi merupakan peralatan yang berbasis ketenagalistrikan. Selain kompor induksi, di pasaran juga ada kompor listrik. Meski keduanya berbasis ketenagalistrikan, namun keduanya memiliki perbedaan.

Lalu apa perbedaan keduanya? Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikkan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, kompor listrik induksi berbeda dengan kompor listrik biasa. Baik dari cara kerjanya dalam menghantarkan panas ke alat masak, hingga konsumsi dayanya.

Merangkum berbagai sumber, berikut sejumlah perbedaan kompor listrik dan induksi.

Cara kerja
- Kompor listrik
Sesuai namanya, kompor listrik mendapatkan energi dari listrik yang dicolokkan dari kompor. Menggunakan elemen konduktor yang panas (biasanya berbentuk spiral) untuk menghantarkan panas ke alat masak.
- Kompor induksi
Menggunakan induksi elektromagnetik yang dialirkan langsung ke alat masak. Panas ini langsung dihantarkan pada panci dan wajan yang berada di atas kompor.

Keamanan
- Kompor listrik
Konduktor panas terbuka sangat berbahaya jika tersentuh oleh kulit manusia. Udara di ruangan juga akan terasa panas.

Kompor listrik cenderung tidak aman jika langsung disentuh setelah digunakan.

- Kompor induksi
Panas yang dihasilkan hanya mengalir pada alat masak. Jika tidak ada alat masak di atas tungku, tidak ada pemanasan yang terjadi meski kompor menyala.

Kompor induksi cepat mengalami penurunan suhu dan bekerja dengan cara memancarkan elektromagnetik, sehingga risiko luka bakar atau kebakaran pun kecil.

Efisiensi
- Kompor listrik: 55-79%
- Kompor induksi: 70-86%

Suhu Maksimum
- Kompor listrik
Suhu maksimum sekitar 393 derajat Celsius.

- Kompor induksi
Suhu maksimal sekitar 351 derajat Celcius.

Harga
- Kompor listrik
Lebih murah.

- Kompor induksi
Cenderung lebih mahal karena teknologinya yang lebih canggih. Namun, kompor induksi hanya mahal di awal saja, sebab selama pemakaiannya kompor ini tidak memakan biaya listrik yang cukup besar.

Pada tahun ini PT PLN (Persero) menargetkan bisa membagikan kompor induksi 300 ribu dengan anggaran Rp 300 miliar. Pembagian akan dilakukan bertahap selama lima tahun ke depan. Anggaran yang disiapkan sejumlah Rp 5 triliun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengklaim konversi kompor elpiji ke kompor induksi bisa menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena harga keekonomian listrik lebih murah ketimbang harga keekonomian elpiji.

Dari uji klinis yang dilakukan PLN terhadap 2.000 proyek percontohan di Solo dan Bali, konversi kompor elpiji ke kompor listrik dalam skala besar mampu menghemat APBN sebesar Rp330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada tahun 2022.

“Masyarakat nanti akan merasakan biaya memasak menggunakan kompor induksi bisa lebih hemat 10-15% dibandingkan menggunakan kompor LPG,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Selasa (14/9/2022).(*)

Kompor induksi. Foto: pixabay