Bendung Kamijoro Magnet Baru Wisata di Bantul

:


Oleh DT Waluyo, Jumat, 7 Mei 2021 | 22:35 WIB - Redaktur: Ahmed Kurnia - 1K


Yogyakarta, InfoPublik - Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Begitulah hasil pembangunan bendungan atau waduk yang digencarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam enam tahun terakhir. Dalam kurun 2015-2020 itu, total sebanyak 18 bendungan baru berhasil dibangun.

Dari jumlah itu, 15 bendungan di antaranya tuntas konstruksinya pada kurun 2015-2019 dengan volume tampung 1.106,04 juta meter kubik untuk dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian seluas 109.790 hektar.

Di samping itu, bendungan tersebut juga berfungsi untuk penyediaan air baku 6,28 meter kubik per detik, reduksi banjir sebesar 1.859,89 meter kubik per detik, energi sebesar 113,42 megawatt (MV), dan potensi pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

Dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, pembangunan bendungan akan berkontribusi besar dalam pembangunan negara. Selain sebagai sumber air irigasi untuk meningkatkan intensitas tanam, memasok kebutuhan air baku, pengendalian banjir dan energi (PLTA), bendungan juga dapat menjadi ikon atau landmark kawasan, sehingga mampu membangkitkan destinasi wisata baru dan memicu pertumbuhan ekonomi lokal.

Sebagai informasi,  potensi air di Indonesia cukup tinggi atau sebesar 2,7 triliun meter kubik per tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik per tahun, dimana sudah sekitar 222 miliar meter kubik per tahun telah dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan, serta irigasi.

Ikon Wisata Alam Bantul

Bendung Kamijoro, adalah salah satu contoh bendungan yang mampu menjadibpenggerak ekonomi lokal di sektor wisata. Lokasinya di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, bendungan  ini berada di aliran Kali Progo. Bendung Kamijoro resmi beroperasi pada 31 Desember 2019 lalu. Adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meresmikannya kala itu.

Selain untuk mengairi Daerah Irigasi (DI) Pijenan seluas 2.370 hektar, Bendung Kamijoro juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 25 liter/detik untuk Kabupaten Bantul dan 475 liter/detik untuk Bandara Internasional Yogyakarta serta kawasan Industri Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

Bendung Kamijoro juga dilengkapi dengan taman sebagai ruang terbuka publik untuk beragam aktivitas seperti bersantai, berolahraga, dan swafoto.Terdapat jembatan yang melintasi aliran Kali Progo dan fasilitas publik seperti mushola dan toilet yang disiapkan untuk wisatawan. Saat ini Bendung Kamijoro telah menjadi tujuan wisata bagi warga Kabupaten Kulonprogo, Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta, bahkan dari luar pulau Jawa.

Taman di Bendung Kamijoro berada di sebelah barat dengan luas sekitar 40.000 m2 terdapat plaza terbuka yang dilengkapi tribun untuk duduk sambil menyaksikan pertunjukan, seperti fungsi amphitheatre (panggung di bawah penonton). Bagian latar belakang tribun terdapat tulisan “Bendung Kamijoro” dengan huruf latin/Jawa biasa digunakan untuk swafoto pengunjung.

Sisi lain dari taman, terdapat shelter bertudung tenda raksasa yang dipakai pengunjung untuk berteduh. Tak jauh dari tenda juga terdapat taman bermain bagi anak-anak seperti jungkat jungkit, ayunan, hingga luncuran. Selain itu, taman juga dikemas menjadi kawasan pohon buah-buahan berbatang keras. Sedikitnya ada sekitar 300 pohon buah seperti jambu air, jambu kristal, sawo, kelengkeng, rambutan, dan mangga.

Di atas bendung terdapat jembatan cantik menyerupai Jembatan Ampera di Palembang, lengkap dengan hiasan tali baja sepanjang 161 meter dengan lebar 3 meter. Kanan-kiri jembatan dipasang pengaman dan lampu penerang bagi orang yang menyeberang pada malam hari.

Jembatan ini juga sebagai penghubung Kabupaten Bantul dengan Kulon Progo, tepatnya antara Dusun Plambongan, Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dengan Dusun Kaliwiru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo. Keberadaan jembatan mempermudah dan mempersingkat waktu perjalanan masyarakat, sehingga tidak perlu memutar jauh.

Bendung Kamijoro membentang di antara Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul. Bagi masyarakat yang akan berkunjung dapat melalui jalur Kulon Progo lewat Jalan Sentolo – Brosot Desa Tuksono Kecamatan Sentolo atau bisa dari jalur Bantul lewat Kamijoro Kecamatan Pajangan.

Salah satu pengunjung asal Yogyakarta, Vita 40 tahun mengatakan, setiap akhir pekan selalu menyempatkan diri bersama suami dan anak-anaknya datang ke Bendung Kamijoro. "Bagus, buat refreshing. Apalagi ini obyek wisata yang terbilang baru dan sangat indah tempatnya. Menarik untuk berswafoto, baik di taman, jembatan maupun obyek-obyek keren lainnya,"kata Vita.

Pembangunan Bendung Kamijoro dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dari Tahun 2016 hingga 2018 dengan biaya konstruksi sebesar Rp 229 miliar. Kontraktor pelaksananya adalah PT Waskita Karya dan PT PP (Kerjasama Operasi/KSO), serta konsultan supervisi oleh PT Yodya Karya dan PT Catur Bina. (*)

Keterangan foto: Bendung Kamijaro, selain untuk memasuk air baku, juga menjadi magnet wisata air. (Dok. Kementerian PUPR)