Menuju 10 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia

:


Oleh DT Waluyo, Selasa, 20 April 2021 | 09:50 WIB - Redaktur: Ahmed Kurnia - 1K


Jakarta, InfoPublik - Hannover Messe 2021 sudah ditutup 16 April lalu. Hasilnya sungguh menggembirakan. Meski ajang pameran internasional ini digelar secara virtual, Indonesia berhasil memperkenalkan 156 eksibitor Indonesia ke dunia. "Salah satu perusahaan teknologi dari Jawa Tengah telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan asal Jerman di hari pembukaan Hannover Messe 2021,” kata Duta Besar RI untuk Jerman Arief Havas Oegroseno dalam press event penutupan Hannover Messe 2021, Minggu (18/4/2021).

Prestasi Indonesia, tidak hanya itu. Lewat Hannover Messe ini pula, Indonesia semakin optimis menatap ekonomi masa depan lewat digital. Itu pula yang setidaknya disampaikan Presiden Joko Widodo. Presiden bahkan percaya diri, Indonesia tidak lama lagi masuk dalam 10 besar kekuatan ekonomi di dunia. Potensi untuk itu cukup besar, yakni keberadaan Indonesia kini yang sudah memasuki era transformasi teknologi dan tengah menuju lompatan besar.

Hal itu yang disampaikan Kepala Negara saat menyampaikan sambutan pada pameran Hannover Messe 2021 Digital Edition. Pameran dagang di sektor teknologi dan solusi industri manufaktur ini terbilang bergengsi di dunia.

"Kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia top 10 economy global di tahun 2030," kata Jokowi dalam acara yang diselenggarakan secara virtual, seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa 13 April 2021.

Di hadapan Kanselir Jerman Angela Merkel, Indonesia menyajikan sejumlah data. Antara lain, proyeksi industri ekonomi digital di tahun 2025 terhadap PDB nasional Indonesia mencapai US$133 miliar. Angka tersebut dihitung berdasarkan 185 juta penduduk yang sudah terakses dengan internet terbesar ke-4 di dunia.

Selain itu, ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia juga tercepat di Asia Tenggara. Pemerintah mencatat, Indonesia memiliki start-up sekitar 2.193, kelima terbesar di dunia. Indonesia juga memiliki 5 unicorn dan Indonesia bahkan telah memiliki 1 decacorn.

Menyambut gegap gempita ekonomi digital itu,  pemerintah Indonesia telah menyiapkan peta jalan implementasi yakni "Making Indonesia 4.0" yang telah diluncurkan sejak 2018 lalu. Melalui peta jalan tersebut, terdapat tiga hal utama yang akan menjadi kekuatan dan fokus dalam mewujudkan pengembangan industri 4.0.

Pertama penguatan sumber daya manusia. Indonesia pada tahun 2030 memiliki bonus demografi yang mana jumlah usia produktif tumbuh dua kali lipat. Kedua penciptaan iklim investasi.

Yang terakhir adalah penciptaan investasi pada pembangunan hijau. Dalam posisi ini, Indonesia dituntut menyiapkan SDM yang memiliki  keahlian dalam menciptakan inovasi melalui big data, artificial intelligence, internet of things.

Transformasi Digital UKM

Partisipasi Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021 menjadi salah satu bagian dari upaya transformasi industri 4.0 yang telah dituangkan dalam sebuah peta jalan Making Indonesia 4.0, dengan tujuan menggiring Indonesia masuk dalam 10 besar ekonomi dunia pada 2030. "Kami telah mengembangkan indikator INDI 4.0 dan kami mencari beberapa industri Jerman untuk memperkuat indikator yang kami punya,” kata Dubes Oegroseno.

Sebagaimana diketahui, pada 2019, pemerintah Indonesia meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), yaitu indikator penilaian tingkat kesiapan industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi era industri 4.0.

Dalam 10 Prioritas Nasional Making Indonesia 4.0, salah satu target yang berusaha diwujudkan adalah memberdayakan UMKM secara maksimal.

“Untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0, kami berupaya menumbuhkan startup berbasis teknologi melalui program Startup4industry. Ini merupakan bagian dari Making Indonesia 4.0 untuk mendorong implementasi teknologi di industri dan masyarakat dengan solusi teknologi dari startup,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam diskusi "Tech Providers & Startup Indonesia di Panggung Hannover Messe" secara virtual, Rabu (14/4/2021).

Lewat program Startup4Industry, Kemenperin membentuk ekosistem solusi teknologi industri 4.0 serta menjembatani kebutuhan industri dan masyarakat dengan tech provider. Menurut Gati, di dalam ekosistem tersebut, startup dan pelaku industri dapat saling berbagi sumber daya dan terhubung membentuk hub factory sharing. “Resources sharing dan economy sharing adalah bagaimana manufaktur dan roda ekonomi di era industri 4.0 berjalan,” papar Gati.

Pada pameran Hannover Messe 2021 yang digelar 12-16 April 2021 secara virtual, Indonesia tampil dalam platform digital expo, conference, dan networking. Kontribusi eksibitor terbesar berasal dari 65 perusahaan besar, 63 perusahaan startup, 14 BUMN, 8 kawasan industri, 4 kementerian dan lembaga, serta dua asosiasi industri.

Dari total 63 startup asal Indonesia yang turut mengambil bagian, 23 perusahaan di ataranya merupakan binaan Kemenperin melalui Startup4industry. Terhadap perusahaan-perusahaan tersebut, Gati mengharapkan untuk bisa mendapatkan pasar maupun memperluas jejaring melalui ajang pameran teknologi industri terbesar itu. “Para startup ini telah siap untuk go global. Potensi startup dan provider Indonesia memang harus terus didorong, agar dunia industri yakin akan kemampuan mereka,” tegasnya.

Dalam kesempatan Hannover Messe 2021 itu, serangkaian kegiatan digelar. Antara lain, digitalisasi presentasi produk, konferensi dengan beragam tema, hingga business matchmaking berbasis perangkat lunak diharapkan mampu menciptakan peluang nvestasi, kerja sama industri dan kesepakatan bisnis.

CEO Deutsche Messe AG Dr Jochen Köckler mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh eksibitor yang terlibat, terutama kepada Indonesia sebagai partner country dan mitra terlama Hannover Messe. "Terima kasih banyak kepada para peserta pameran atas kerja samanya. Semoga penyelenggaraan tahun depan bisa mempertemukan lebih banyak orang,” katanya.

"Umpan balik yang saya terima dari peserta pameran sejauh ini semuanya positif. Mereka terkejut melihat semuanya (pameran digital) berlangsung dengan baik,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Eksibitor Hannover Messe, Dr Gunther Kegel.

Keterangan foto: Hannover Messe 2021 (Dok. Kemenperin)