Kota Batam, Bali Kedua di Sektor Pariwisata

:


Oleh DeeWaluyo, Selasa, 10 Desember 2019 | 23:57 WIB - Redaktur: Admin - 604


JPP, JAKARTA – Urusan pariwisata Kota Batam layak bertepuk dada. Kota yang dikelola Badan Otoritas Batam yang didesain sebagai kota industri ini, kini justru menjelma sebagai salah satu kota tujuan penting kehadiran wisatawan manca negara. Ini terbukti dari data yang dicatat dengan potensi pariwisata yang luar biasa. Hal itu terbukti dari daya yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menempatkan Batam ada di peringkat kedua kunjungan wisman setelah Bali.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Batam Ardiwinata menyebutkan,  jumlah kunjungan Wisman Kota Batam-Kepri Januari hingga Oktober 2019 mencapai angka 1.590.458. “Kita saat ini sudah mengungguli Jakarta, hanya kalah dari bali untuk kunjungan Wisman,” tegas Ardiwinata kepada  awak redaksi Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP), Batam, Senin (03/12/2019).

Lebih lanjut, Ardiwinata menjelaskan bahwa pariwisata Batam kini dikelola secara bersama stakeholder. “Jadi, yang kita lakukan tidak bersendiri, tapi pariwisata dikelola secara pentahelix. Pentahelix ini mencakup akademisi, komunitas, bisnis, pemerintah dan juga media,” katanya.

\"\"
Penyeberangan kapal cepat di Batam. (Foto: JPP/Aditya Diki)

Guna menunjang kenyamanan wisman yang berkunjung,  Walikota Batam Muhammad Rudy juga telah mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan pembangunan Infrastruktur, khususnya untuk menunjang wisatawan dan keindahan kota Batam.

“Inilah yang dibuat oleh Walikota Batam, anggaran APBD kota Batam itu terserap lebih banyak ke pembangunan Infrastruktur. Kita targetkan program ini berjalan hingga 2024,” jelasnya.

Sementara itu, untuk membuat destinasi pariwisata yang menarik, ada tiga hal penting yang dibenahi. Yakni; akses, aminity dan aksi.

Dari sisi aminity, Ardi menambahkan, Batam sudah menyiapkan 232 hotel, ada juga startup-startup, serta 7  rumah sakit. Hal ini dalam konteks menambah daya dukung untuk masyarakat, khususnya untuk turis yang berkunjung.

Tak hanya transportasi yang lancar, Batam juga sudah membangun mall-mall untuk wisata shopping, serta mengadakan berbagai event untuk menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara. “Kita sudah data, ada 141 event di Batam. Ini belum termasuk event yang baru direncanakan sebulan-dua bulan langsung diadakan,” tuturnya.

Menurut Ardiwinata, tren kunjungan wisatawan ke Batam dari waktu ke waktu terus meningkat. Hal tersebut tidak lepas dari peran Kementerian Pariwisata RI yang tak henti-hentinya mensupport Batam dalam hal peningkatan wisman. “Konsentrasi kita yang pertama untuk wisman asal Singapura, Malaysia, China, kemudian India, Philippina, Korea dan kemudian Jepang,”Jelas Ardi.

Arah Baru

Meningkatnya wisata ke Batam, tidak lepas dari paradigma baru yang dikembangkan pemerintah daerah di sana. Pemda Batam saat ini telah menggelontorkan sebagian besar anggarannya untuk pembangunan pariwisata. “Seperti yang saya bilang tadi, kita menggelontorkan anggaran untuk membangun wisata religi, salah satunya Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Batam. Kunjungannya juga luar biasa, waktu peresmiannya hampir menghadirkan 2000 wisatawan, ini destinasi baru,” ujar Ardiwinata yang resmi menjabat Kadisbudpar per Januari 2019.

Dia tambahkan, sebagai destinasi wisata Batam tidak seperti kawasan wisata pada umumnya yang memiliki destinasi unggulan. Batam justru mengembangkan apa yang disebut "experience it". “Kalo dibatam ini agak unik kalo di Batam namanya experience it, nikmatilah. Ada 9 tujuan org ke Batam. Antara lain wisata religi, shopping, kuliner, ada yang mau marine melihat pantai, ombak, jetsky, bananaboat. Terus ada yang herritage itu mau melihat history, lebih ke history adat vietnam. Kemudian sebentar lagi musium,” pungkas dia. (adit)