:
Oleh Irvina Falah, Jumat, 5 Agustus 2016 | 12:28 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 755
Jakarta, 2 Agustus 2016 – Perdana Menteri Malaysia Dato 'Sri Najib Tun Abdul Razak bersama dengan Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, Ketua WIEF Foundation Tun Musa Hitam dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro hari ini (2/8) menyaksikan pertukaran 10 dokumen Nota Kesepahaman atau Perjanjian pada acara joint press statement World Islamic Economic Forum ke-12 yang tahun ini akan berlangsung selama 3 hari mulai 2 – 4 Agustus di Jakarta Convention Center.
Kesepuluh (10) dokumen tersebut adalah 1) MoU antara PT. Amanah Nusantara Internasional (Malaysia) dan PT. Pelabuhan Indonesia II (Indonesia) tentang ―Pembentukan Tim Gabungan untuk mengkoordinasikan kegiatan serta mendiskusikan dan menyiapkan persyaratan hukum sebagai basis kerjasama; 2) Perjanjian Kerjasama antara Jakarta Industrial Estate Pulogadung
(Indonesia) dan PT. Pelabuhan Indonesia II (Indonesia); 3) MoU antara Sime Darby Berhad (Malaysia), SP Setia Berhad (Malaysia), I&P Group Sdn Bhd (Malaysia) dan PT. Hanson International TBK (Indonesia); 4) MoU antara Bursa Malaysia dan Bursa Efek Indonesia; 5) Perjanjian Kerjasama antara Johor Toyyiban Laboratories Sdn Bhd (Malaysia) dan UM Land J-Biotech Park Sdn Bhd (Malaysia); 6) Perjanjian Kerjasama antara Majlis Agama Islam Negeri Johor (Malaysia) dan UM Land J-Biotech Park Sdn Bhd (Johor Halal Park, Malaysia); 7) Perjanjian Kerjasama SME Corporation Malaysia dan UM Land J-Biotech Park Sdn Bhd (Johor Halal Park, Malaysia); 8) Perjanjian Kerjasama antara Kumpulan Perubatan Sdn Bhd (Malaysia) dan Sojitz Corporation Capital Medica Co. Ltd (Jepang); 9) Perjanjian Master Franchisee antara Brainy Bunch Sdn Bhd (Malaysia) dan PT. Brainy Bunch Indonesia; dan 10) Akuisisi Saham Achmad Riawan (kini PT. Aladdin DotKom) oleh Aladdin Group Sdn Bhd (Malaysia).
Pada pidato sambutannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa WIEF memiliki 4 (empat) tujuan utama. Pertama adalah untuk mencapai peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat di negara-negara Muslim dan negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan melalui peluang perdagangan dan investasi. Kedua adalah untuk mempromosikan citra dunia Muslim yang menguntungkan bagi perdagangan dan investasi untuk menarik Foreign Direct Investment dan mitra bisnis dari seluruh dunia. Ketiga adalah memperkuat jaringan kemitraan, dan membangun aliansi strategis, melalui pertukaran informasi ide dan pengetahuan.
Sementara tujuan keempat adalah mempromosikan dialog dan kerjasama antara pengusaha Muslim dan non-Muslim melalui kemitraan usaha yang dapat berfungsi sebagai sarana membangun perdamaian dan kemakmuran di dunia Muslim dan non-Muslim.
Menteri Keuangan menambahkan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar dan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, akan memperoleh manfaat dari keberadaan WIEF.
Indonesia adalah tempat yang ideal untuk tujuan investasi baik yang berbasis syariah maupun komersial umum. Indonesia memiliki potensi menjadi hub pengembangan untuk jasa keuangan Islam serta produk dan jasa syariah di dunia. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan juga termasuk sebagai negara kelas menengah yang sedang berkembang.
Pada kesempatan yang sama, Menteri PPN/Bappenas, Bambang P.S. Brodjonegoo juga meluncurkan Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia yang mempunyai dua rekomendasi utama. Yang pertama adalah membangun bank investasi syariah, membangun perusahaan reasuransi (retakaful) syariah, penempatan anggaran publik dalam sistem perbankan syariah, meningkatkan kualitas pendidikan ekonomi dan keuangan syariah pada perguruan tinggi, dan memperbesar penerbitan sukuk.
Rekomendasi kedua adalah pembentukan komite nasional keuangan syariah, yaitu sebuah lembaga koordinasi untuk memastikan bahwa semua pemangku kepentingan melaksanakan rencana aksi dari masterplan secara efektif. Komite ini akan dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden sebagai Wakil Ketua. Komite tersebut akan terdiri dari Menteri PPN/Bappenas, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Agama, Menteri BUMN, dan Menteri Koperasi dan UMKM, Kepala Otoritas Jasa Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Lembaga Penjamin Simpanan, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Bambang Brodjonegoro menambahkan tujuan dari komite ini adalah untuk mensinergikan semua upaya keuangan syariah untuk dilaksanakan oleh semua stakeholder termasuk pemerintah, pembuat kebijakan, dan industri keuangan syariah. ―Indonesia sangat berharap dapat bekerja sama dengan institusi keuangan nasional dan internasional, pembuat kebijakan, investor, dan perguruan tinggi dalam memperluas sistem keuangan syariah Indonesia‖, ujar Menteri PPN/Bappenas.
—Selesai—
Tentang World Islamic Economic Forum (WIEF)
WIEF Foundation merupakan lembaga nirlaba yang berbasis di Kuala Lumpur, yang setiap tahunnya menyelenggarakan World Islamic Economic Forum, wadah bisnis berkelas dunia yang memberikan kesempatan bisnis di dunia muslim, serta melaksanakan berbagai program yang bertujuan untuk menguatkan kerja sama dan bertukar pengetahuan antara Komunitas Muslim dan Non-Muslim di seluruh dunia. WIEF telah menyelenggarakan acara di Malaysia, Kazakhtan, Indonesia, Kuwait, Pakistan, Inggris, dan Uni Emirat Arab serta bertujuan untuk membawa komunitas Muslim dan Non-Muslim melalui bahasa bisnis yang umum.
WIEF ke-12 dilaksanakan di Jakarta Convention Center pada 2 - 4 Agustus 2016. Informasi lebih lanjut tentang WIEF dapat diperoleh di: http://wief.org/
Untuk pertanyaan dari media, silahkan menghubungi:
ï‚· Badan Kebijkan Fiskal Kementeriak Keuangan : ikp@fiskal.depkeu.go.id
ï‚· Wai Fai Lo waifai@wief.org atau +6012 209 0068
ï‚· Fannie Waldhani fannie.waldhani@edelman.com atau +62 21 7215 9000