Jaga Soliditas TNI-Polri dan Hilangkan Ego Sektoral

:


Oleh Irvina Falah, Selasa, 26 Juli 2016 | 12:38 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 451


Yogyakarta - Presiden Joko Widodo pagi ini, Selasa 26 Juli 2016, memimpin secara langsung upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri tahun 2016 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang. Presiden yang bertindak selaku inspektur upacara pada kesempatan tersebut melantik dan mengambil sumpah para perwira yang berjumlah 720 orang tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyematkan tanda pangkat di pundak 4 orang perwira remaja yang meraih prestasi terbaik dan penghargaan Adhi Makayasa, baik dari Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, maupun Akademi Kepolisian, yakni Sermatutar Tri Ageng Widhi Nugroho (Akmil), Sermatutar Anka Samudera (AAL), Sermatutar Juliar Dwidya Firmansyah (AAU) dan Brigtutar Nahal Rizaq (Akpol).

Para perwira yang dilantik langsung oleh Presiden terdiri dari 420 perwira dari TNI dan 300 perwira dari Polri. Pelantikan ke-420 perwira dari akademi TNI didasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 50 TNI Tahun 2016. Sementara 300 perwira lainnya yang berasal dari adakemi kepolisian dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 51 Polri Tahun 2016.

Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat kepada para perwira dari TNI dan Polri yang baru saja dilantik. Dirinya juga mengingatkan bahwa perjalanan mereka sebagai abdi negara dan masyarakat baru saja dimulai.

"Ingat bahwa perjalanan kalian baru saja dimulai. Perjalanan menjadi perwira yang setia dan mengabdi kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," ucap Presiden membuka amanatnya.

Siap Hadapi Tantangan di Masa Datang

Sekali lagi Presiden mengingatkan, reformasi di tubuh TNI dan Polri adalah kunci menghadapi masa depan dalam menghadapi tantangan kedaulatan negara dan keamanan yang perubahannya semakin cepat. Untuk itu, Presiden berpesan agar segera mempersiapkan diri untuk berbenah agar di kemudian hari mampu menjadi penentu pelaksana reformasi di tubuh institusi masing-masing.

"Sebagai masa depan TNI dan Polri, kalian akan menjadi penentu pelaksanaan reformasi di institusi kalian masing-masing. Ingat bahwa reformasi TNI dan Polri adalah kunci menghadapi masa depan dalam mengatasi tantangan-tantangan kedaulatan negara dan Kamtibmas yang perubahannya semakin cepat," terangnya.

Presiden menyebut, tantangan kedaulatan dan ketertiban di dalam negeri yang akan dihadapi oleh para perwira TNI dan Polri tersebut di antaranya ialah upaya pengeroposan nilai-nilai Pancasila, tindak kekerasan dan anarkisme terkait agama, terorisme, meningkatnya peredaran narkoba, penyelundupan, dan perdagangan ilegal.

"Di luar negeri, isu-isu seperti kompetisi global, permasalahan perbatasan, konflik antar-negara, konflik intra-negara, peperangan asimetris, perebutan cadangan energi, perlombaan senjata oleh negara-negara berkekuatan militer besar, maupun berkembangnya ISIS dan foreign terrorist fighters, menjadi isu-isu yang memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap negara kita, Indonesia," tambah Presiden.

Oleh karenanya, dalam menghadapi tantangan tersebut, Presiden berharap agar soliditas dan kinerja TNI dan Polri semakin diperkuat. Presiden mengajak kepada TNI dan Polri untuk bersinergi, bergotong royong, dan menghilangkan ego sektoral demi terwujudnya negara Indonesia yang aman dan berdaulat.

"TNI dan Polri merupakan alat negara yang terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan NKRI. Oleh sebab itu, TNI dan Polri harus bersinergi, harus berkoordinasi, harus bersatu bergotong royong untuk kepentingan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia. Hilangkan ego-sektoral, tingkatkan jiwa korsa serta soliditas dan solidaritas TNI dan Polri," tegas Presiden.

Terhadap segala perubahan dan dinamika yang terjadi di lapangan, Presiden kembali mengingatkan agar para perwira mampu bersikap responsif dan terus meningkatkan kualitas kerja secara profesional. Selain itu, Presiden juga berpesan agar seluruh pihak senantiasa memperbaiki diri dan menerima segala kritik yang ditujukan kepada mereka.

"Ketika ada kritik dari masyarakat terkait kinerja TNI dan Polri, jadikan itu sebagai masukan untuk perbaikan kinerja kita. Terus meneruslah memperbaiki kualitas institusi agar TNI dan Polri mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan strategis, baik pada lingkup nasional, lingkup regional maupun global," ucapnya.

Menutup arahannya, Presiden meminta kepada segenap perwira untuk melaksanakan tugas, amanah, dan pelayanan secara profesional, proporsional, dan prosedural. Junjung tinggi ketentuan peraturan perundang-undangan, kode etik profesi, dan juga hak asasi manusia.

"Selamat bertugas para patriot muda! Selamat mengabdi pada Ibu Pertiwi!" tutup Presiden.

Tampak hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam upacara tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Menhankam Ryamizard Ryacudu. Juga hadir dalam acara itu, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Saat tiba di Akademi Miter TNI Magelang, Presiden menuliskan pesan bagi Perwira Remaja yaitu : Jadilah perwira profesional yang tangguh, selalu dekat dengan rakyat, melindungi rakyat. Dan selalu berjuang untuk kejayaan bangsa dan negara.