Oleh Irvina Falah, Minggu, 6 Maret 2016 | 20:16 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 318
Komitmen pemerintah dalam menyediakan transportasi massal berbasis kereta api terus dilaksanakan untuk meningkatkan mobilitas orang di wilayah perkotaan di Tanah Air. Salah satunya adalah proyek LRT (Light Rail Transit) atau kereta api ringan di Palembang, Sumatera Selatan. Kamis, 3 Maret 2016, Presiden Joko Widodo meninjau proyek LRT yang pembangunannya sudah dimulai sejak 4 bulan lalu.
"September 2015 lalu, Gubernur Sumatera Selatan sampaikan ke saya bahwa di Palembang ini sudah sebagian ruas jalan itu macet. Beliau usul dari airport- kota ada transportasi massal, saya sampaikan saya setuju," kata Presiden saat meninjau lokasi pembangunan LRT zona I yaitu di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
Presiden menambahkan, proyek LRT di Palembang ini merupakan proyek kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah daerah menyediakan lahan dan pemerintah pusat menyediakan jasa konstruksi dan LRT itu sendiri senilai hampir 7 triliun rupiah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan / Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan yang dikeluarkan pada tanggal 20 Oktober 2015 lalu. "Kalau kerja bersama dilakukan, pusat dan daerah kerja cepat sekali, Desember kerja konstruksi dari airport ke kota sudah dimulai." ujar Presiden.
Untuk jangka pendek, Presiden menargetkan proyek LRT ini selesai sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta. "Kita harapkan sebelum Asian Games sudah selesai. Jangka panjang di semua kota di Indonesia diperlukan karena sudah macet," ucap Presiden. Lebih lanjut, Presiden juga berharap nantinya proyek LRT seperti ini akan dibangun di seluruh kota di Indonesia dan terkoneksi dengan bandar udara. "Harus ada koneksi antara udara dan darat ke kota. Airport ke kota perlu, tidak ada lagi ruang untuk mobil ke airport," kata Presiden.
Jalur LRT di Palembang sepanjang 23 kilometer akan dibangun dan dibagi menjadi 5 zona yang berupa jalur layang (elevated track) dan dilengkapi dengan prasarana lainnya yaitu 13 stasiun, 1 jembatan yang melintasi Sungai Musi dan 1 depo.
Palembang, 3 Maret 2016
Tim Komunikasi Presiden
Sukardi Rinakit
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id