- Oleh MC KAB MOROWALI
- Senin, 16 Juni 2025 | 14:16 WIB
:
Oleh MC KAB MOROWALI, Minggu, 4 Mei 2025 | 13:43 WIB - Redaktur: Juli - 315
Morowali, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Morowali melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMDP3A) menggelar Lomba Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tingkat Kabupaten Morowali 2025.
Memasuki hari ketujuh, penilaian lomba dilaksanakan di Desa Laroue, Kecamatan Bungku Timur, pada Sabtu (3/5/2025).
Dengan mengusung tema “Swasembada Pangan Desa dan Kelurahan Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Emas: Morowali Maju, Mandiri dan Berkeadilan”, kegiatan ini bertujuan untuk mengukur capaian pembangunan desa dan kelurahan serta mendorong peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa dan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati Morowali, Iksan Baharuddin Abdul Rauf, secara resmi membuka acara didampingi Wakil Bupati Iriane Iliyas, Ketua TP-PKK Darmayanti Iksan, Sekda Yusman Mahbub, serta sejumlah pejabat daerah dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Iksan menegaskan pentingnya peran desa dalam pembangunan daerah. Ia menyebut lomba ini sebagai bagian dari strategi memetakan desa dan kelurahan berprestasi untuk dijadikan lokasi percontohan (labsite) percepatan pembangunan.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat harus menjadi fokus utama di tingkat desa dan kelurahan.
“Kami berharap seluruh elemen desa seperti Kepala Desa, BPD, TP-PKK, dan stakeholder lainnya menjaga sinergi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Bupati Iksan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat sarana prasarana desa, serta tetap solid dalam menghadapi tantangan pembangunan.
Lomba Evaluasi Desa dan Kelurahan Morowali 2025 diharapkan mampu menjadi pemicu semangat kompetitif yang sehat dalam meningkatkan kinerja pemerintahan desa dan kualitas hidup masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata perhatian Pemerintah Daerah Morowali terhadap pembangunan berbasis masyarakat di tingkat akar rumput.