NPCI Menemukan Bibit Atlet Kelas Dunia di Ajang Peparnas

:


Oleh Tri Antoro, Minggu, 7 November 2021 | 17:12 WIB - Redaktur: Untung S - 359


Jayapura, InfoPublik - Dalam dua hari penyelengaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, Pelaksana Teknis atau Technical Delegate (TD) pada cabang olahraga (cabor) Badminton menemukan dua orang bibit atlet penyandang disabilitas kelas dunia.

Keduanya atlet tersebut berlaga pada nomor tunggal putri klasifikasi SU-5 dan nomor tunggal putri klasifikasi SS-6. Dan masuk dalam kategori atlet nasional yang baru pertama kali mengikuti ajang Peparnas pada tahun ini.

"Pada cabor Badminton, NPCI sudah menemukan dua bibit atlet dengan tingkat dunia," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) National Paralympic Committe Indonesia (NPCI), Rima Ferdianto, di Media Center Kominfo Peparnas Papua pada Minggu (7/11/2021).

Menurut dia, laporan yang berkaitan dengan dua bibit atlet di atas, didapatkan melalui laporan dari pelaksana teknis dari cabor Badminton. Dari pengamatan mereka di lapangan diketahui, keduanya memiliki keunggulan layaknya atlet kelas dunia. Hal ini diperhatikan, dari mulai gaya main hingga pukulan raket yang diperlihatkan dalam setiap pertandingan.

Keduanya, lanjut dia, memang mendominasi pada nomor pertandingan yang dimainkannya dalam ajang Peparnas kali ini. Diprediksi, keduanya akan mendapatkan medali emas dari nomor pertandingan yang ditentukan oleh panitia pelaksana cabor Badminton pada beberapa waktu yang lalu.

"Kita sudah punya pengalaman sangat banyak. Jadi bisa mengkomparasi, ini Kelihatannya bukan hanya nasional lagi, tapi pemain dunia," imbuhnya.

Nantinya, kedua atlet ini akan direkomendasikan masuk dalam pemusatan pelatihan nasional (pelatnas). Agar, kemampuan keduanya dapat diasah menjadi lebih tajam lagi ketika turun dalam ajang-ajang olahraga tingkat internasional yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini.

Rima melanjutkan, tumbuhnya regenerasi atlet penyandang disabilitas pada ajang ini, berkat peran pemerintah yang mendukung sepenuhnya pembinaan atlet. Sehingga, prestasi atlet penyandang disabilitas di dalam negeri dapat terpacu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu di masa mendatang.

Dukungan pemerintah yang optimal ini, lanjut Rima, membuat NPCI kini lebih detail mengirimkan atlet yang tepat dalam satu nomor pertandingan pada ajang internasional. Setiap atlet yang terjun diperhitungkan dengan kekuatan lawan yang dihadapi dengan menggunakan teknologi laboratorium yang diberikan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.

Dengan begitu, setiap atlet yang terjun dalam satu nomor pertandingan dapat dipastikan memiliki peluang menang dalam ajang pertandingan yang diikutinya. Jadi, peningkatan prestasi Indonesia dalam olahraga paralimpik dapat terus meningkat secara signifikan.

"Kita tidak pernah lagi mengirimkan atlet yang hanya sekedar menjadi penggembira. Tapi semua atlet yang kita kirimkan kita jamin kualitasnya," pungkasnya.

Foto: Ryiadhy Budhy Nugraha InfoPublik