- Oleh Eko Budiono
- Sabtu, 16 November 2024 | 13:25 WIB
: Ilustrasi petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat memindahkan kotak suara Pemilu 2024 di Gudang KPU Jakarta Pusat, Sawah Besar, Jakarta, Kamis (2/11/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Oleh Eko Budiono, Jumat, 9 Februari 2024 | 18:47 WIB - Redaktur: Untung S - 159
Jakarta, InfoPublik - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Vientiane menyatakan persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Laos telah berjalan maksimal, termasuk penyiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 92 orang pemilih pada 10 Februari 2024.
Persiapannya telah dilakukan sejak lama mulai dari pembentukan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT, hingga pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) baru-baru ini.
Hal tersebut disampaikan Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Vientiane, Aik Retno Utari, melalui keterangan tertulisnya, seperti dilansir ANTARA, Jumat (9/2/2024).
Aik mengatakan, pemungutan suara dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yakni Kotak Suara Keliling (KSK), melalui pos, dan TPS.
"Metode KSK menyasar para pekerja migran Indonesia (PMI) yang banyak bekerja di pertambangan di negara itu," katanya.
Menurut Aik, pemungutan suara dengan metode KSK itu sudah mulai dilakukan di dua tempat di dekat area pertambangan sedangkan metode pos menyasar warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di daerah terpencil di Laos.
"Untuk pos sudah dilaksanakan sejak Januari. Surat-surat suara sudah dikirimkan ke daerah-daerah," katanya.
Adapun pemungutan suara langsung di TPS akan dilakukan di KBRI Vientiane pada 10 Februari," katanya.
Lebih lanjut, Aik mengatakan bahwa surat-surat suara yang telah dikirimkan via pos kepada para pemilih akan dikirim kembali ke KPPSLN setelah dicoblos. Surat-surat suara tersebut kemudian disimpan dan akan dibuka pada saat penghitungan suara pada 14 Februari bersamaan dengan penghitungan suara dari KSK dan TPS.
"Penghitungan suara akan tetap dilaksanakan pada 14 Februari 2024, dan untuk pos sampai 15 Februari 2024," kata Aik.
Di Laos terdapat 273 orang WNI. Sebanyak 177 orang di antaranya masuk daftar pemilih tetap. Dari jumlah itu, 92 orang di antaranya akan memberikan suaranya di TPS, sedangkan sisanya mengikuti pemilu dengan metode pos dan KSK.