- Oleh MC KAB BALANGAN
- Selasa, 19 November 2024 | 14:59 WIB
:
Oleh MC KAB KEPULAUAN TANIMBAR, Rabu, 7 Februari 2024 | 15:18 WIB - Redaktur: Kusnadi - 218
Saumlaki, InfoPublik - Menjelang pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2024 Polres Kepulauan Tanimbar siagakan 310 personil terdiri dari 210 anggota Polri dan 100 TNI. Ditambahkan satuan Polisi Pamong Praja dan personil Linmas pada masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Terdapat 346 TPS di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dimana 252 TPS kategori kurang rawan, kemudian 86 TPS dalam kategori rawan dan terdapat 8 TPS kategori sangat rawan. Bahkan TPS yang dimaksud kategori sangat rawan ini berdasarkan daripada histori atau pengalaman Pemilu sebelumnya dimana terjadi gangguan yang cukup extrem.
“Dalam pengamanan ini untuk Polri, kami siapkan 210 personil yang akan turun ke TPS di mana 108 personil untuk TPS kurang rawan dan 86 personil untuk TPS rawan dan untuk TPS sangat rawan sebanyak 16 personil,” Jelas Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP. Umar Wijaya pada Apel Kesiapan Pengamanan TPS Pemilu Serentak Tahun 2024, berlokasi di Mapolres Jl. Ir. Soekarno Saumlaki, Rabu (7/2/2024).
Lanjutnya, “selain itu juga kita menggunakan kekuatan dukungan personel TNI lebih kurang sebanyak 100 orang,” tambahnya.
Kegiatan ini akan diisi dengan kegiatan-kegiatan patroli skala besar ke lokasi-lokasi yang rawan kemudian termasuk objek-objek di taman nasional yang bisa menjadikan sasaran daripada gangguan untuk menghambat daripada kelancaran Pemilu tahun 2024.
Umar Wijaya mengatakan, keberhasilan dalam menciptakan situasi kondusif tidak terlepas dari besarnya partisipasi para pemangku kepentingan dan jajarannya dan seluruh masyarakat, karena pada dasarnya dalam mengemban tugas yang sangat besar ini (Pemilu Serentak Tahun 2024) akan menentukan masa depan bangsa kita.
“Tentunya kami tidak dapat melaksanakan tugas ini sendiri, kami tetap memerlukan dukungan dari pemangku kepentingan lainnya,” harap Kapolres.
Di tengah keterbatasan personil pada Polres Tanimbar, dari yang seharusnya 854 personil, yang ada saat ini hanya 452. Kondisi tesebut masih jauh dari kecukupan, maka dukungan daripada pemangku kepentingan, stakeholder lainnya menjadi hal yang sangat vital dan sangat penting bagi kami untuk mendukung terciptanya situasi dan kamtibnas yang aman dan kondusif.
“Keberhasilan ini akan menjadi lompatan besar bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan demokrasi yang mapan dalam menyongsong visi Indonesia emas yang kita cita-citakan bersama,” ujar Umar Wijaya.
Sementara itu, menyinggung tugas dan tanggung jawab personil di lapangan, Umar Wijaya bepesan agar melakukan koordinasi dengan para pihak yang berada di TPS.
“Ketika anda tiba di lokasi pengamanan, silahkan laksanakan koordinasi secara cepat terhadap pemangku pemangku kepentingan yang ada. Kalau di TPS dengan KPPS kemudian ada pengawas TPS, kemudian juga stakeholder lain termasuk Kades,” 0esannya.
Koordinasikan juga dengan tokoh-tokoh pemuda, toko-tokoh masyarakat, sehingga sama-sama mempunyai visi yang sama untuk mendukung pemilu yang aman dan lancar. Kemudian membantu KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dalam mengamankan kegiatan pemungutan suara, penghitungan dan rekapitulasi suara di TPS.
“Saya ingatkan di sini, tugas rekan-rekan adalah tidak berada dalam TPS-nya, tapi berada di dekat sekitar TPS. Anda berada di luar, ketika dibutuhkan bantuan oleh KPPS baru rekan-rekan yang mengawal TPS masuk ke lokasi pemungutan suara,” harapnya (MC Kab. Kepulauan Tanimbar/Yanto)