- Oleh Eko Budiono
- Sabtu, 16 November 2024 | 13:25 WIB
: Ilustrasi - Petugas melipat surat suara pemilihan umum di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. ANTARA/HO-KPU HST
Oleh Eko Budiono, Minggu, 28 Januari 2024 | 17:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 89
Jakarta, InfoPublim - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, menyiapkan posko logistik pemilu di Desa Juhu yang merupakan desa tertinggal di kabupaten setempat menjelang pemungutan suara pada Rabu (14/2/ 2024).
"Desa Juhu adalah desa terpencil di Kecamatan Batang Alai Timur. Kami mendirikan pos di kawasan daerah terpencil guna kelancaran distribusi logistik pemilu menjelang pencoblosan," kata Kadiv Perencanaan Data dan Informasi (Rendatin) KPU HST, Murjani, dilansir ANTARA, Sabtu (27/1/2024).
Murjani menyebutkan, seluruh logistik pemilu, baik untuk daerah terpencil maupun daerah lain, dalam waktu 4 hari ke depan telah selesai tahap persiapan dan tinggal menunggu jadwal pengantaran ke titik pos yang telah ditentukan, termasuk pos desa tertinggal.
"Yang paling lama pengantaran ke desa terpencil, biasanya butuh waktu seharian, bahkan bisa lebih. Akan tetapi, kami pastikan seluruh logistik pemilu akan didistribusikan tepat waktu," ucapnya.
Pada saat pengantaran logistik pemilu ke desa terpencil, kata dia, akan ada pengawalan dari pihak kepolisian guna memastikan penyelenggaraan pemilu di daerah terpencil berjalan dengan baik.
Selain titik pos logistik di desa terpencil, menurut Murjani, ada 10 pos lagi tersebar di 10 kecamatan yang berbeda. Hal ini mengingat perjalanan untuk menempuh ke daerah tersebut membutuhkan waktu yang relatif cukup lama.
Oleh karena itu, perlu efisiensi waktu dengan cara distribusi logistik pemilu pada 5 hari sebelum waktu pemungutan suara.
Murjani menyebutkan, 898 tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengakomodasi 194.922 pemilih, terdiri atas 97.118 laki-laki dan 97.804 perempuan, yang tersebar di 169 desa.
Dikatakan pula bahwa teknis distribusi logistik pemilu dilaksanakan dengan pertimbangan cuaca ekstrem seperti hujan yang berpotensi bencana banjir.
Oleh sebab itu, pihaknya memutuskan pengantaran logistik pemilu lebih awal sebelum hari pemungutan suara guna mengantisipasi hal-hal di luar kendali.
Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya lembaga kebencanaan, terkait dengan imbauan ataupun langkah-langkah menanggulangi kondisi banjir.
"Langkah selanjutnya untuk mengantisipasi banjir, kami mendirikan 898 TPS di titik yang kemungkinan kecil tidak tergenang banjir," ujar Murjani.