Pasar Baru Snon Bukor Disambut Pedagang Raja Ampat

: Sanek, salah seorang pedagang sayur dan buah-buahan di pasar baru, Snon Bukor-Raja Ampat Papua Barat Daya/(Foto: Dok. MC.Raja Ampat)


Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Sabtu, 24 Mei 2025 | 01:48 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 1K


Raja Ampat, InfoPublik – Para pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Lama Mbilim Kayam, kini menyatakan dukungan penuh terhadap relokasi ke Pasar Baru Snon Bukor. Selain merasa nyaman dan dilayani dengan baik, mereka menilai relokasi ini merupakan langkah penting Pemerintah Daerah dalam menata Kota Waisai agar lebih bersih, rapi, dan layak sebagai destinasi wisata dunia.

“Relokasi ini paling tertib, dan kami merasa lebih nyaman berjualan. Pasar ini jadi awal yang baik untuk wajah baru Waisai yang lebih bersih dan tertata,” kata Ridwan, perwakilan pedagang ikan di Pasar Snon Bukor, Jumat (23/5/2025).

Ridwan menegaskan, seluruh pedagang ikan di pasar lama pindah ke lokasi baru secara sukarela dan tanpa penolakan.

“Seratus persen kami pindah. Prosesnya tertib, tidak ada keributan, semua berjalan lancar. Pemerintah benar-benar hadir untuk rakyat kecil seperti kami,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa lapak tersedia cukup untuk semua pedagang, namun meminta perhatian tambahan dari pemerintah terkait perlindungan dari cuaca.

“Kalau hujan air masuk dari sisi atap, jadi kami usul agar atap diperlebar keluar sedikit. Tapi secara umum ini sudah jauh lebih nyaman dibanding pasar lama,” tambahnya.

Ridwan menegaskan bahwa ia dan pedagang lainnya mendukung penuh penertiban kota. Ia berharap tidak ada lagi aktivitas jual beli ikan, sayur, dan buah-buahan di dalam kota.

“Kita harus dukung Waisai menjadi kota yang bersih. Pasar ini sudah disiapkan pemerintah, jadi tidak ada alasan lagi untuk berjualan sembarangan di pinggir jalan,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Sanek, pedagang sayur dan buah-buahan yang sudah hampir dua dekade tinggal di Waisai. Ia menilai relokasi ini membuka peluang baru bagi pedagang.

“Saya lihat meja empat los sudah penuh, bahkan pedagang non-ikan bertambah dua kali lipat dari jumlah di pasar lama. Ini jadi lapangan usaha baru,” ungkapnya.

Soal pendapatan, Sanek mengaku tidak mengalami penurunan berarti. “Namanya rejeki, siapa usaha dia dapat. Yang penting sekarang kita jualan di tempat yang bersih, tertib, dan tidak bikin kota terlihat semrawut,” katanya.

Sanek juga menambahkan bahwa pembeli dari kalangan pengelola homestay dan resort kini mulai berbelanja ke Pasar Snon Bukor, karena aktivitas di pasar lama telah dihentikan.

Ia menjelaskan bahwa kesan pasar yang tampak lengang bukan karena kurang pedagang, tetapi karena bangunan pasar lebih luas dan zonasi antar los sudah tertata, mulai dari ikan, sayur, buah, hingga pinang.

“Ini pasar satu-satunya di Raja Ampat. Mau tidak mau, suka tidak suka, ke sinilah semua orang akan berbelanja. Pemerintah harus terus jaga ketertiban ini,” tutupnya.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya Pemerintah Kabupaten Raja Ampat telah merelokasi pedagang pasar lama, Mbilim Kayam ke Pasar BaruS non Bukor di Kelurahan Warmasen—Distrik Kota Waisai. Relokasi bertujuan memberi ruang bagi pemerintah untuk menata Kota Waisai sebagai ibukota kabupaten tetapi juga sebagai pintu masuk wisata Raja Ampat.

Petrus Rabu/MC.Raja Ampat

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Selasa, 24 Juni 2025 | 08:42 WIB
Pemkab Raja Ampat Tingkatkan Ketrampilan Teknis Nelayan Batanta
  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Selasa, 24 Juni 2025 | 08:43 WIB
Polres Raja Ampat Gelar Enam Lomba Memperingati HUT Bhayangkara Ke-79
  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Jumat, 20 Juni 2025 | 23:47 WIB
Ketua Umum Bhayangkari Pimpin Aksi Sosial Peduli Negeri di Raja Ampat
  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 01:02 WIB
LKPJ Bupati Raja Ampat 2024 Disetujui DPRK
  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Jumat, 13 Juni 2025 | 00:48 WIB
Pemkab Raja Ampat Tegaskan Komitmen Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan