- Oleh MC KAB KATINGAN
- Selasa, 22 April 2025 | 16:23 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Edi Rusdi Kamtono menyatakan dukungan penuh terhadap program Presiden Republik Indonesia | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 11 April 2025 | 07:33 WIB - Redaktur: Untung S - 184
Pontianak, InfoPublik - Pemerintah Kota Pontianak telah menyiapkan lahan seluas 4,5 hektare (ha) di Kecamatan Pontianak Utara untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan dukungan penuh terhadap program Presiden Prabowo Subianto itu, yang bertujuan menyediakan pendidikan berkualitas bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Edi Rusdi Kamtono menyebut program Sekolah Rakyat sebagai langkah visioner yang sejalan dengan visi Pemkot Pontianak untuk menciptakan masyarakat cerdas dan berdaya saing. "Kami siap mendukung program ini dari sisi regulasi, penyediaan lahan, hingga kolaborasi lintas sektor," tegas Edi saat konferensi pers, Rabu (9/4/2025).
Ia meyakini sinergi antara pemerintah pusat dan daerah akan menciptakan generasi masa depan yang unggul.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati menjelaskan, Sekolah Rakyat ini tidak hanya akan menjadi tempat belajar tetapi juga dilengkapi asrama bagi siswa yang membutuhkan tempat tinggal. "Lahan seluas 4,5 hektare sudah kami siapkan untuk pembangunan ruang kelas dan asrama," ujar Trisnawati yang akrab disapa Tina.
Proposal pembangunan telah diajukan ke Kementerian Sosial dan saat ini Pemkot Pontianak menunggu survei dari pemerintah pusat. Menurut Trisnawati, teknis pelaksanaan termasuk kriteria siswa yang dapat bersekolah masih menunggu arahan pusat. "Petunjuk teknis dan persyaratan siswa masih kami tunggu," jelasnya.
Mengenai jenjang pendidikan, Trisnawati menyatakan hal tersebut masih dalam pembahasan dan akan disesuaikan dengan kemampuan daerah. Pembahasan mencakup apakah sekolah akan menyediakan jenjang SD hingga SMA atau dimulai dari SD dan SMP terlebih dahulu.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis yang ditargetkan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini diharapkan dapat menurunkan angka putus sekolah sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh di Indonesia. (kominfo/Gema Mahardhika)