Rabu, 26 Maret 2025 19:10:14

Nadya Zhafira, 15 Tahun Raih Farmasi Unair lewat Akselerasi

: Potret Nadya Zhafira, salah satu peserta SNBP termuda yang diterima Unair. (Foto: Istimewa)


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 24 Maret 2025 | 17:54 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 139


Surabaya, InfoPublik- Nadya Zhafira berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) termuda yang diterima di Universitas Airlangga (Unair). Perempuan yang belum genap berusia 16 tahun itu resmi menjadi mahasiswa baru pada Program Studi S1 Farmasi Unair.

Tak hanya menyandang predikat peserta termuda, Nadya juga diterima di program studi saintek terketat kedua pada jalur SNBP di Unair. Ia mengaku sangat senang dapat mewujudkan impiannya menjadi Ksatria Airlangga, terutama di program studi favoritnya. Perempuan asal Jember itu pun tak menyangka bisa diterima di perguruan tinggi negeri pada usia semuda itu. Rasa syukur dan bangga memenuhi hatinya atas pencapaian tersebut.

"Ini adalah suatu kebahagiaan dan kebanggaan terbesar bagi diri, keluarga, dan sekolah saya. Jujur, saya tidak pernah menyangka bahwa saya bisa diterima di PTN melalui SNBP di usia saya yang masih muda ini," ungkapnya, dalam rilis Unair, Senin (24/3/2025).

Pilihan Nadya untuk mengambil jurusan farmasi bukan tanpa alasan. Sejak kecil, ia sudah tertarik pada dunia kesehatan dan bercita-cita berkontribusi dalam pengembangan obat-obatan.  “Saya memilih program studi farmasi karena sejak kecil, saya sangat tertarik dengan bidang kesehatan. Farmasi adalah bidang yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, sehingga saya merasa program studi ini adalah pilihan yang tepat.

Tidak hanya cerdas, Nadya juga dikenal sebagai sosok yang giat belajar. Ia mengikuti program akselerasi baik di tingkat SMP maupun SMA, sehingga mampu menyelesaikan pendidikan lebih cepat dari rekan-rekannya. Menurutnya, kunci keberhasilan tersebut adalah semangat belajar tinggi dan strategi belajar yang efektif. 

Tantangan Usia

Meski begitu, alumni MAN 1 Jember itu menyadari bahwa tantangan terbesar yang harus dihadapinya adalah perbedaan usia dengan mahasiswa lainnya. Namun, Nadya tidak memandang hal tersebut sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang untuk belajar dari teman-teman yang lebih dewasa.

"Tantangan terbesarnya mungkin perbedaan usia dengan teman-teman di kampus. Mereka pada umumnya sudah lebih matang dalam berpikir dan memiliki pengalaman sosial yang lebih banyak. Namun, saya melihat ini sebagai kesempatan untuk belajar dari mereka. Saya berusaha membangun komunikasi yang baik dan aktif mengikuti kegiatan kampus agar lebih mudah berbaur," jelasnya.

Di balik kesuksesannya, ada dukungan penuh dari kedua orang tuanya yang selalu memberikan motivasi dan fasilitas belajar. Ia juga merasa beruntung memiliki lingkungan yang mendukungnya untuk terus berprestasi.(MC Prov Jatim /hjr-mad/eyv) 

 

 

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 15:04 WIB
Deni Wicaksono Imbau Gunakan Pendekatan Humanis Sikapi Demonstrasi Mahasiswa
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 15:38 WIB
Pakar Unair Bagikan Tips Meninggalkan Rumah dengan Tenang saat Mudik
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 26 Maret 2025 | 15:11 WIB
Ketua Komisi PPRK MUI Jatim Tegaskan Islam Agama yang Memuliakan Perempuan