Minggu, 23 Maret 2025 11:58:20

Meriam Karbit: Warisan Budaya Pontianak yang Butuh Dukungan

: Program ‘Bapak Asuh’ Jadi Solusi Pertahankan Permainan Meriam Karbit | Foto : MC Pontianak


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 21 Maret 2025 | 07:31 WIB - Redaktur: Untung S - 133


Pontianak, InfoPublik – Tradisi Meriam Karbit, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Pontianak, kini menghadapi tantangan serius. Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2016, tradisi ini mengalami penurunan jumlah kelompok pemain yang signifikan.

Ketua Forum Meriam Karbit, Fajriudin, mengungkapkan bahwa jumlah kelompok pemain meriam karbit menurun dari 41 kelompok pada tahun 2024 menjadi hanya 30 kelompok di 2025. Penurunan ini disebabkan oleh masalah pendanaan dan kesulitan mendapatkan bahan baku utama berupa balok kayu.

Untuk mengatasi tantangan ini, Forum Meriam Karbit mengusulkan inisiatif 'Bapak Angkat'. "Kami berharap setiap kelompok dapat memiliki Bapak Angkat yang mendanai dan mendukung kegiatan mereka," ujar Fajriudin usai menghadiri rapat koordinasi (rakor) persiapan Eksebisi Meriam Karbit yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak di Ruang Rapat Wali Kota, Rabu (19/3/2025).

Inisiatif itu diharapkan dapat mengatasi kendala pendanaan yang menjadi penghalang utama pelestarian tradisi ini.

Selain itu, forum juga berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mempermudah akses pengadaan balok kayu dari daerah hulu. "Bahan baku menjadi kendala utama. Kami berupaya mencari solusi agar tradisi ini tetap bertahan," tambah Fajriudin.

Sebagai bagian dari upaya pelestarian, Eksebisi Meriam Karbit akan digelar untuk memeriahkan malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti, menjelaskan bahwa eksebisi ini melibatkan 30 kelompok yang tersebar di sepanjang Sungai Kapuas. "Ini bukan perlombaan, melainkan eksebisi untuk memeriahkan malam takbiran," jelasnya.

Sri juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam pelaksanaan eksebisi ini. "Kegiatan ini melibatkan banyak pihak, baik di darat maupun di air, sehingga koordinasi sangat penting," ujarnya.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan tradisi Meriam Karbit dapat terus dilestarikan dan menjadi kebanggaan masyarakat Pontianak. Masyarakat juga diundang untuk berpartisipasi dan menyaksikan atraksi Meriam Karbit yang akan berlangsung hingga 30 hari ke depan. (prokopim/Jemi Ibrahim)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 21 Maret 2025 | 23:05 WIB
Pemkot Pontianak Batasi Operasional Kendaraan Angkutan Barang Jelang Idulfitri