- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Jumat, 14 Maret 2025 | 15:57 WIB
: Pembukaan persidangan ke-48 Klasis GPM Kei Besar yang digelar di Jemaat Laar Ohoiwab. Foto : Rikhard
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 17 Maret 2025 | 07:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 485
Langgur,InfoPublik - Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun mengajak warga Gereja Protestan Maluku (GPM) di Klasis Kei Besar agar tetap menjaga keunikan dan kemurnian pelayanan di tanah Maluku.
“Salah satu cara adalah dengan memelihara dan mengobarkan spiritualitas Kristian”ungkap Hanubun pada sambutan pembukaan persidangan ke-48 Klasis GPM Kei Besar yang digelar di Jemaat Laar Ohoiwab pada Minggu (16/3/2025).
Bupati Hanubun menekankan ancaman disharmoni antar umat beragama, ketimpangan ekonomi dan sosial, narkoba dan minuman keras, kekerasan dalam rumah tangga, tantangan Modernitas lebih mengedepankan egoisme pribadi maupun kelompok, serta semakin masifnya perkembangan teknologi informasi, membutuhkan perhatian serius Klasis GPM Kei besar,
Semoga persidangan kali ini bisa merumuskan solusi konstruktif yang bisa dijadikan rekomendasi guna sinkronisasi program dan kegiatan bersama dengan Pemerintah Daerah.
“ini menjadi persoalan bersama antara lembaga gereja dengan pemerintah sehingga perlu diselesaikan secara kolektif,”imbuhnya.
Gereja saat ini perlu mengambil peran untuk terus menggiatkan ibadah dimana fokus dari pelayanan ibadah adalah Tuhan sendiri.
Umat Tuhan atau Gereja dapat mengalami pengenalan, pengudusan dan sukacita yang sangat mereka perlukan untuk hidup taat dan berkenan kepada Tuhannya.
Menurut Bupati Hanubun, selain beribadah, aspek pembinaan perlu menjadi perhatian serius sehingga warga gereja mengalami proses pengudusan, mengenali dan mengembangkan karunia-karunia Roh Kudus yang telah Tuhan berikan dalam hidup mereka.
Pembinaan tidak hanya sebatas sekolah minggu dan kelas katekisasi yang kemudian berhenti sampai disitu. melainkan harus mengambil peran sebagai pelayan yang siap melayani dunia ini.
Selain itu, pelayanan untuk memberitakan kabar baik harus dapat menyentuh di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya, perdamaian, keadilan dan lingkungan.
“Disinilan Peneguhan Gereja yang Profetik ditemukan,”ungkapnya.
Ia juga mengajak warga GPM di Klasis Kei Besar untuk bersama-sama menyatukan hati, pikiran dan jiwa menatap masa depan Maluku Tenggara yang lebih baik.
Hilangkan Perbedaan, satukan langkah, gapai masa depan Maluku Tenggara yang penuh harapan.
“Saya mengharapkan, Persidangan kali ini dapat menjangkau kebutuhan sosial masyarakat yang dari hari ke hari semakin kompleks serta mampu menjawab kebutuhan pelayanan iman Jemaat yang semakin bertumbuh,”pesannya.
untuk diketahui, sidang ke-48 Klasis GPM Kei Besar digelar dengan mengusung tema Teguhlah sebagai Gereja yang Profetik untuk terus berbuah bagi kehidupan bersama, dihadiri antaa lain Wakil Bupati Malra Charlos Viali Rahantoknam, Ketua DPRD Provinsi Maluku Benhur G. Watubun dan Ketua DPRD Malra Stepanus Layanan.
Pembukaan sidang ditandai dengan pemukulan tifa oleh Sekretaris Umum Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM Pendeta Sacharias Izak Sapulette. (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun/Eyv).