- Oleh MC KAB BARITO KUALA
- Rabu, 12 Maret 2025 | 11:32 WIB
: Bupati Barito Kuala dukung Asta Peduli Sampah Nasional. - Foto: Mc.Kalsel
Oleh MC KAB BARITO KUALA, Sabtu, 15 Maret 2025 | 21:01 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 143
Banjarbaru, InfoPublik - Bupati Barito Kuala Bahrul Ilmi hadiri Asta Kampus Sekolah Peduli Sampah dalam Rangka Kampanye Gaya Hidup Sadar Sampah.
Acara tersebut dibuka langsung sekaligus memberikan arahan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Turut hadir juga Menteri Dasar dan Menengah dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Gedung Auditorium ULM Banjarbaru, Sabtu (15/3/2025)
Hanif dalam sambutannya mengatakan Dalam kegiatan hari Peringatan Sampah Nasional 2025 ini yang kita berikan tema Aska Kampus Sekolah. Dan secara bersamaan kita juga lakukan di tujuh lokasi lainnya. Kota banda aceh, Kota Makassar, Kota Jayapura, Kota Malang, Kota Ambon, Kota Demasa, Kota Kupang di sekolah tingkat dasar dan menengah di seluruh Indonesia.
"Kampus Aksi Peduli Sampah Nasional merupakan satu rangkaian dari peringatan dari Peduli Sampah Nasional 2025 ini yang memiliki tema kolaborasi untuk Indonesia Persi. Peringatan hari peringatan Sampah Nasional merupakan perjalanan panjang dari sebuah ironi. Sistem penguang sampah yang secara empiris telah menjadi sumber bencana yang berdampak pada timbulnya korban jiwa, pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta gangguan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Konflik-konflik sosial juga terus terjadi di dalam rangka pengelolaan sampah di tanah air kita ini. Hari peringatan Sampah Nasional 2025 bertepatan dengan 2020 terjadinya tragedi langsungnya gunung sampah," katanya
Ia juga menambahkan penguasaan sampah telah menjadi isu global dan lokal yang sampah saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat kita selesaikan bersama. Berdasarkan data pada Global Waste Management Outlook 2024, masih terdapat 38 persen sampah global yang tidak terpeluang dengan perusahaan yang berkontribusi pada triple planetary crisis, yaitu perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, dan pencemaran serta kerusakan lingkungan.
"Data dari Sistem Informasi Penguasaan Sampah Nasional atau kita kenal dengan SIPSN, Kementerian Lingkungan Hidup yang kita lihat pada tanggal 12 Maret 2025 menunjukkan bahwa jumlah timbunan sampah di Indonesia adalah sebesar 56,60 juta ton pada tahun 2023. Di mana sebesar 60,699 persen atau 34,54 juta ton merupakan sampah yang belum kita kelola, artinya sampahnya masih berserakan di mana-mana. Atau sampah yang hanya kita pungut, kita angkut, dan kita timbun di tempat pemprosesan akhir yang menimbulkan malapetaka untuk lingkungan kita.
Selanjutnya, tempat pemprosesan akhir yang tidak diuruk dan dikelola dengan baik, atau yang kita sebut dengan sistem open dumping, sejumlah 12,3 juta ton maupun yang dibuang di lingkungan, dibakar dan dibuang, di badan-badan lingkungan seperti sungai, danau, bahkan laut, sejumlah 22,17 ton." tambahnya
Dihadiri juga Para Wali Kota se-Kalimantan Selatan, Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Kepala Pusat Pada Lingkungan Hidup Kalimantan, para Kepala Dinas Lingkung Provinsi Kalimantan Selatan, Perwakilan mahasiswa dan pelajar.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian rompi untuk kader partsipan sampah dan penyerahan bantuan dari Suwarto selaku Direktur APP Group secara simbolis wakaf Al-Quran dan wadah sampah terpilah untuk Universitas Lambung Mangkurat. Bantuan wakam Al-Quran yang diberikan ini berjumlah 500 eksemplar, serta wadah sampah pelbak ini berjumlah 5 set, wadah sampah pelbak dengan empat jenis pemilahan, sampah organik, sampah daur ulang, sampah B3, rumah tangga, dan sampah lainnya.(Mc.Kalsel/eyv)