Kamis, 20 Maret 2025 20:19:2

Bupati Buleleng Dorong Pengembangan Jagung Arumba untuk Kemandirian Pangan

: Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra (topi putih) saat memamen jagung arumba di Hutan Kota Singaraja, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Sabtu (15/3/2025)


Oleh MC KAB BULELENG, Senin, 17 Maret 2025 | 09:47 WIB - Redaktur: Untung S - 135


Buleleng, InfoPublik – Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, mendorong pengembangan komoditas jagung arumba di Kabupaten Buleleng. Hal ini disampaikannya usai melaksanakan panen jagung bersama dengan Wakil Bupati Gede Supriatna, perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan undangan lainnya di Hutan Kota Singaraja, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Sabtu (15/3/2025).

Sutjidra menjelaskan bahwa jagung arumba merupakan salah satu varietas unggul yang memiliki masa panen hanya 60 hari. Jagung ini dinilai cocok untuk dikembangkan di lahan kritis karena tidak memerlukan banyak air. “Jagung arumba ini cocok sekali untuk dipraktikkan oleh petani, terutama di lahan kritis. Selain itu, nilai ekonominya juga cukup tinggi,” ujarnya.

Jagung arumba yang dipanen pada 15 Maret 2025 ini ditanam pada 15 Januari 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Desa. Sutjidra menambahkan bahwa Hutan Kota Singaraja, yang digunakan sebagai lahan pertanian terintegrasi, akan dimanfaatkan untuk mengedukasi para petani, terutama yang memiliki lahan dengan pasokan air terbatas.

Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Pengembangan jagung arumba ini juga merupakan bentuk dukungan Kabupaten Buleleng terhadap gerakan ketahanan pangan dari pemerintah pusat dan program kemandirian pangan. Saat ini, sudah ada 4.000 hektar lahan tidur yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian terintegrasi. Pemerintah Kabupaten Buleleng juga berencana menyasar puluhan ribu hektar lahan tidur lainnya di wilayah barat dan timur.

“Mudah-mudahan dengan percontohan ini, petani kembali bergairah untuk menanam jagung arumba. Sudah kita coba tadi, rasanya gurih dan nilai jualnya cukup tinggi. Ini termasuk program 100 hari kami di bidang pangan. Kami ingin mewujudkan kemandirian pangan dengan memanfaatkan lahan kritis di Buleleng,” ujar Sutjidra.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Gede Melandrat, menjelaskan bahwa jagung arumba sering disebut sebagai jagung ketan karena rasanya mirip dengan ketan. Varietas ini sedang dikembangkan di wilayah Kecamatan Gerokgak, yang merupakan produsen utama jagung ketan di Buleleng. Setiap kali ada penyeberangan dari Pelabuhan Sangsit ke Madura, dua hingga tiga truk jagung ketan dibawa dari Buleleng.

“Tekstur jagung arumba lebih halus dan tidak terlalu lengket, tetapi rasanya tetap enak. Kami akan terus memperbaiki galur murninya agar lebih sesuai dengan kondisi tanah di berbagai daerah,” jelas Melandrat.

Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng ini juga mengungkapkan keunggulan jagung arumba, yaitu masa panen yang singkat, hanya 60 hari. Dengan demikian, dalam setahun, petani bisa panen hingga lima kali. Hal ini sangat efisien dalam hal waktu dan efektif untuk memastikan lahan terus produktif. Berbeda dengan jagung lokal yang membutuhkan waktu enam bulan untuk dipanen.

“Harga jagung arumba juga lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya. Saat ini, kami menghargainya Rp5.000 per tiga biji. Namun, keberhasilan panen sangat bergantung pada proses pembudidayaan yang memenuhi standar teknis. Oleh karena itu, kami akan memberikan edukasi kepada petani,” ungkap Melandrat.

Pengembangan jagung arumba di Kabupaten Buleleng tidak hanya menjadi solusi untuk memanfaatkan lahan kritis, tetapi juga mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan pemerintah daerah dan edukasi kepada petani, diharapkan jagung arumba dapat menjadi komoditas unggulan yang meningkatkan kesejahteraan petani dan kemandirian pangan di Buleleng. (MC Kab. Buleleng/dra)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Rabu, 19 Maret 2025 | 10:12 WIB
Dukung Ketahanan Pangan, TNI - Pemkab Sergai Bersinergi Tingkatkan Produksi Padi
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Rabu, 19 Maret 2025 | 08:41 WIB
Dukung Swasembada Pangan, 7.000 Jagung Resmi Dipanen di Tidore Timur