- Oleh MC PROV GORONTALO
- Rabu, 12 Maret 2025 | 11:02 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
:
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 17 Maret 2025 | 14:39 WIB - Redaktur: Juli - 102
Sleman, InfoPublik - Tim gabungan yang dibentuk oleh Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman melaksanakan operasi pasar pada Kamis (13/3/2025) untuk memastikan kelayakan dan keamanan bahan pokok serta produk makanan di wilayah tersebut.
Operasi pasar ini melibatkan berbagai instansi, termasuk Polsek, Koramil, Polisi Pamong Praja, Ulu Ulu dari lima kalurahan puskesmas, dan sektor terkait lainnya. Sebelum melakukan pengecekan ke lokasi, tim gabungan mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Rini Nurhidayati, Kawat Kemakmuran Kapanewon Seyegan.
Rini menjelaskan bahwa tim dibagi ke dalam lima wilayah berbeda, yakni Seyegan Barat, Timur, Utara, Selatan, serta pasar Ngino yang terletak di Kalurahan Margoagung. Ulu Ulu dari masing-masing kalurahan bertugas untuk memberikan arahan di tiap lokasi.
Retno, perwakilan dari Puskesmas Seyegan, mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan operasi pasar, sejumlah hal harus diperhatikan saat memeriksa produk makanan di toko dan pasar. Hal-hal tersebut meliputi kondisi fisik makanan, nama toko, alamat, label registrasi, serta tanggal kedaluwarsa.
Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pemeriksaan adalah:
1. Kondisi wadah makanan, apakah berkarat, sobek, atau penyok.
2. Kelengkapan label registrasi, termasuk jenis produk, kode produksi, komposisi, dan netto.
3. Nama perusahaan, tanggal kadaluarsa, serta izin edar produk.
4. Kondisi fisik makanan, seperti bau tidak sedap, perubahan warna, keberadaan lender, kerenyahan, dan jamur.
Retno juga menjelaskan bahwa form pemantauan yang sudah disiapkan akan menjadi tanggung jawab staf puskesmas dan harus ditandatangani oleh pemilik toko setelah pemeriksaan selesai.
Hasil dari operasi pasar ini menunjukkan beberapa temuan mencengangkan. Tim gabungan menemukan roti atau kue dengan bungkus plastik yang rusak akibat gigitan tikus, serta minuman dalam kemasan kaleng yang sudah penyok. Selain itu, ditemukan pula makanan curah untuk Lebaran yang tidak mencantumkan tanggal keadaluwarsa maupun nomor IPRT, yang langsung disita sebagai barang bukti.
Rini menegaskan bahwa tujuan utama dari operasi pasar ini adalah untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam memperoleh bahan pokok yang berkualitas, terutama terkait dengan kondisi barang, tanggal kadaluarsa, kandungan bahan berbahaya, dan kualitas daging yang dijual di pasaran.
Operasi pasar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pedagang dan masyarakat mengenai pentingnya kelayakan dan keamanan produk yang beredar di pasar.
(Sutarto Agus/KIM Seyegan)