Jum'at, 14 Maret 2025 16:14:31

Gubernur Riau Tinjau Banjir di Kampar, Usulkan Bendungan Baru sebagai Solusi

:


Oleh MC PROV RIAU, Selasa, 4 Maret 2025 | 09:48 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 107


Kampar, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, turun langsung meninjau lokasi banjir yang melanda Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Kampung Panjang, Air Tiris, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Senin (3/3/2025).

Banjir ini terjadi akibat dibukanya lima pintu pelimpahan waduk (spillway gate) PLTA Koto Panjang dengan ketinggian 170 cm, yang menyebabkan ribuan warga terdampak dan merendam ratusan rumah.

Saat tiba di Desa Kampung Panjang, Gubernur Riau melihat langsung kondisi rumah warga yang terendam banjir hingga hanya menyisakan atap. Selain itu, akses jalan dan jembatan pun terputus akibat meluapnya Sungai Kampar.

"Kami langsung turun meninjau lokasi banjir. Dari pantauan di lapangan, banjir ini terjadi akibat meningkatnya debit air dari PLTA Koto Panjang. Dalam waktu dekat, kami akan berkoordinasi dengan Bupati Kampar untuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak, seperti sembako, selimut, karpet, dan tikar," ujar Abdul Wahid.

Gubernur Riau menegaskan bahwa banjir tahunan ini bukan hanya berdampak pada Kampar, tetapi juga di Pelalawan dan daerah lainnya. Akibatnya, aktivitas warga terganggu, pasokan sembako terhambat, dan harga kebutuhan pokok melonjak.

"Untuk jangka panjang, kami akan berdiskusi dengan PLN dan Pemerintah Pusat untuk mencari solusi agar banjir seperti ini tidak terus berulang. Salah satu solusi yang akan kami usulkan adalah membangun bendungan baru untuk menampung kelebihan air saat hujan deras," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa dengan adanya bendungan tambahan, debit air dari PLTA Koto Panjang dapat dikelola lebih baik sehingga tidak menyebabkan banjir di hilir.

"Solusinya adalah membangun satu atau dua bendungan baru. Jadi, ketika air dari PLTA Koto Panjang dilepas, debit air bisa ditahan sementara dan dilepas secara bertahap, sehingga tidak berdampak langsung ke permukiman warga," tambah Wahid.

Salah seorang warga Kampung Panjang, Rohim, mengungkapkan bahwa banjir akibat dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang selalu terjadi setiap tahun dan menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat.

"Tadi malam air tiba-tiba masuk ke rumah kami. Tingginya hampir sepinggang. Kami sekeluarga panik karena banjir datang begitu cepat. Kami berharap pemerintah bisa segera mencarikan solusi agar kejadian ini tidak terus berulang setiap tahun," keluh Rohim.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, banjir di Kampar Utara telah mengenai 1.098 kepala keluarga (KK).

Adapun jumlah rumah terdampak di berbagai desa, antara lain:

  • Desa Kampung Panjang: 315 rumah.
  • Desa Sendayan: 177 KK.
  • Desa Naga Beralih: 69 KK.
  • Desa Muara Jalai: 168 KK.
  • Desa Sawah: 262 KK.
  • Desa Sungai Tonang: 12 KK.
  • Desa Sungai Jalau: 95 KK.

Dengan banyaknya desa terdampak, Gubernur Riau menegaskan bahwa penanganan banjir ini akan menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk jangka pendek maupun panjang.

"Kami akan terus memantau kondisi warga terdampak dan memastikan mereka mendapat bantuan yang cukup. Namun, solusi jangka panjang harus segera dibahas agar permasalahan ini tidak terus terjadi setiap tahunnya," tutup Wahid.

(Mediacenter Riau/ji)

 

Berita Terkait Lainnya