- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Kamis, 20 Februari 2025 | 10:55 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Kepala BKOM Kalsel, Susi Hermina, di Banjarbaru, Kamis (20/2/2025) menekankan pentingnya pengelolaan kesehatan yang terencana dan terukur bagi calon jemaah haji. - Foto: Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Kamis, 20 Februari 2025 | 13:59 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 148
Banjarbaru, InfoPublik – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Kalsel menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Kesehatan Olahraga untuk menciptakan Jemaah Haji Kalsel yang Sehat dan Bugar (SEGAR).
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung tercapainya Zero Angka Kematian selama pelaksanaan ibadah haji, dan diikuti oleh pengelola kebugaran serta kesehatan haji dari 13 kabupaten/kota di Kalsel.
Kepala BKOM Kalsel, Susi Hermina, menekankan pentingnya pengelolaan kesehatan yang terencana dan terukur bagi calon jemaah haji.
“Tujuan utama dari program kesehatan olahraga ini adalah untuk membentuk budaya masyarakat yang gemar berolahraga secara Baik, Benar, Terukur, dan Teratur (BBTT). Melalui Bimtek ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman lebih dalam mengenai pentingnya pemeriksaan kebugaran bagi calon jemaah haji, terutama menjelang keberangkatan kloter pertama pada bulan Mei mendatang,” ujar Susi di Banjarbaru, Kamis (20/2/2025).
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam memastikan bahwa pemeriksaan kebugaran bagi calon jemaah haji dilaksanakan sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan.
“Kami berusaha agar pemeriksaan kebugaran ini dilakukan setidaknya enam bulan sebelum keberangkatan, sehingga petugas di kabupaten/kota dapat melakukan persiapan dengan lebih matang,” lanjutnya.
Evaluasi yang dilakukan BKOM Kalsel terhadap kegiatan pendampingan pengukuran kebugaran jasmani di 13 kabupaten/kota menunjukkan bahwa masih ada beberapa kendala. Susi Hermina menjelaskan, urutan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengukuran kebugaran jasmani masih belum maksimal dan petugas di lapangan masih kurang terampil dalam menguasai teknis pengukuran tersebut.
“Hal ini terutama disebabkan oleh mutasi dan rolling tenaga kesehatan olahraga yang mengakibatkan kekurangan tenaga yang terlatih,” jelasnya.
Meski demikian, dirinya tetap optimis bahwa Bimtek ini akan menghasilkan peningkatan yang signifikan.
“Kami berharap para peserta Bimtek dapat menularkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada petugas kesehatan di kabupaten/kota, sehingga kualitas pelayanan pengukuran kebugaran jasmani semakin meningkat,”imbuhnya.
Pihaknya juga menjelaskan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan olahraga menjadi tantangan besar, mengingat pentingnya keberadaan tenaga kesehatan yang kompeten dan tersebar merata di seluruh wilayah Kalsel. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan tercipta masyarakat yang sehat, bugar, dan produktif, serta mendukung keberhasilan program kesehatan olahraga secara keseluruhan.
Sebagai langkah selanjutnya, BKOM Kalsel akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi jemaah haji Kalsel.(MC Kalsel/scw/ARH/Eyv)