Media Sosial Mengonstruksi Pemilih Pemula Kalangan Mahasiswa

: Media Sosial mengonstruksi Pemilih Pemula Kalangan Mahasiswa - Foto: Mc.Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 31 Desember 2024 | 21:35 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 126


Surabaya, InfoPublik - Konstruksi media sosia cukup besar dalam mendorong pemilih pemula dari kalangan mahasiswa dalam menentukan pilihannya pada Pemilihan Presiden, Pileg, maupun Pilkada dibanding dengan media konvensional. Pengalaman pribadi yang dimiliki mahasiswa bisa berubah setelah mengikuti pemberitaan di media sosial.

Hal itu merupakan temuan atau simpulan penelitian yang dilaksanakan tim peneliti Departemen Sosiologi Universitas Brawijaya yang diketuai Dr. Mondry, M.Sos terhadap mahasiswa yang termasuk pemilih pemula di universitas tersebut, usai berlangsungnya Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak yang berlangsung di seluruh Indonesia.

Dalam keterangannya, Selasa (31/12/2014) Mondry mengemukakan, konstruksi sosial yang dibangun media sosial ternyata cukup kuat mendorong mahasiswa yang pemilih pemula tersebut untuk menentukan pilihan mereka. Bahkan bisa mengubah calon pilihan mereka yang sebelumnya sudah mereka putuskan untuk dipilih.

Mahasiswa pemilih pemula yang tentu berusia muda itu, dikatakannya, mudah “tergoda” informasi yang gencar dari media, khususnya media sosial tentang nama pasangan Pilpres, nama-nama Caleg, dan nama calon kepala daerah yang harus dipilih. Apalagi informasi atau berita itu dibumbui prestasi gemilang, pasangan Pilpres atau para calon.

Terselepas dari masalah usia muda yang mudah “tergoda” informasi, menurutnya, kesadaran mahasiswa Universitas Brawijaya terhadap politik cukup dan diyakini akan terus meningkat. Itu dikarenakan setiap individu memiliki memori kolektif terkait Pilpres dan memiliki pemaknaan masing-masing terhadap Pilpres. Hal itu memicu seluruh pemilih pemula yang merupakan mahasiswa lebih perhatian pada permasalahan seputar politik.

Karenanya, doktor sosiologi media itu mengusulkan, agar semua media massa sebaiknya memiliki akun resmi diberbagai platform media sosial yang memungkinkan. Dengan cara itu diharapkan generasi muda yang gemar mengakses media sosial tersebut mendapat informasi dari media yang dapat dipertanggungjawabkan,  tidak justru informasi dari pihak- pihak yang tidak jelas, dan mungkin saja menyebarkan berita hoax.

“Penelitian ini memakai teori Konstruksi Atas Realitas Sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, dengan pendekatan fenomenologi dari Husserl dan analisisis data menggunakan analisis Moustakas” jelasnya. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 20:00 WIB
OJK Komitmen Tegakkan Integritas dan Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 5 Desember 2024 | 03:36 WIB
Lamongan Gelar Pengembangan Kepramukaan Kwartir Daerah Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 12 September 2024 | 17:33 WIB
Dapatkan Pendanaan PLN, Antasena ITS Siap Rancang Sepeda Motor Hidrogen
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 16 Agustus 2024 | 22:11 WIB
Tren Belanja Online, Tim Pengmas Ilmu Ekonomi UB Beri Pendampingan UMKM
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 16 Agustus 2024 | 05:56 WIB
Puncak HAN ke-40, Surabaya Luncurkan Dua Perwali tentang Kota Layak Anak
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 31 Juli 2024 | 20:22 WIB
Kemendag Diseminasikan Hasil Analisis ke-1 BKPerdag 2024 di UNAIR
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 5 Juli 2024 | 05:56 WIB
Grace Evi Ekawati Masuk Bursa Calon Ketua Umum PP Perbasi