- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 05:41 WIB
: Kunjungan wamendagri Bima Siola. Foto: dok.pemkotsurabaya
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Sabtu, 21 Desember 2024 | 05:14 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 78
Surabaya, InfoPublik - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Republik Indonesia (RI), Bima Arya Sugiarto, mengapresiasi pelayanan kependudukan di Kota Surabaya yang sudah terintegrasi secara digital.
Demikian pernyataan itu disampaikan saat ia melakukan kunjungan di SMP N 3 Surabaya dan Mal Pelayanan Publik Siola Jumat, (20/12/2024) pagi.
Dalam kunjungannya ke SMP N 3, Wamendagri Bima Arya meninjau secara langsung pemanfaatan Kartu Indentitas Anak (KIA) sebagai alat bayar. Sedangkan, saat berada di Mal Pelayanan Publik Siola mantan Ketua APEKSI itu, memantau fasilitas layanan kependudukan yang disediakan.
Wamendagri Bima Arya menilai layanan kependudukan di Kota Pahlawan paling maju ketimbang daerah lain di Indonesia. Pasalnya, layanan kependudukan sudah terintegrasi secara digital dan non-digital.
"Artinya fasilitas layanan online tanpa harus datang berjalan.Layanan untuk kaum rentan seperti lansia, disabilitas atau masyarakat yang tidak memiliki alat digital juga masih difasilitasi,"ujarnya.
"Saya kira ini tempat belajar yang bagus tanpa perlu ke luar negeri. Teman-teman kepala daerah silahkan belajar ke Pemkot Surabaya untuk belajar sistem digitalisasi yang sudah diterapkan,"imbuh Wamendagri Bima Arya.
Selain itu,Bima Arya juga memuji penggunaan Katepay atau KIA sebagai alat bayar bagi para siswa. Menurutnya, penerapan hal tersebut adalah bagian dari literasi digital menuju e-government.
"Literasi harus dilakukan sedini mungkin dan menyeluruh. Inilah yang saya lihat dari Pemkot Surabaya sudah menerapkannnya lewat sinergi antara Dinas Kependidikan (Dispendik) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), serta sekolah-sekolah,"imbuhnya.
Ia tak menutup kemungkinan, penerapan KIA sebagai alat pembayaran bagi siswa di lingkungan sekolah dan beberapa fasilitas lainnya di Kota Surabaya akan diadopsi dan diterapkan secara nasional.
"Nanti,kami bisa duplikasi, ditarik pada tingkat nasional. Praktek-praktek baik di Surabaya tidak menutup kemungkinan didorong untuk diterapkan di daerah-daerah lainnya,"tambahnya.
Selain itu, Kepala Dispendukcapil Eddy Christijanto menyampaikan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan supaya dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat. Bahkan, layanan kependudukan saat ini juga sudah bisa dilakukan di Balai RW.
"Wamendagri mengapresiasi layanan kependudukan khususnya pelayanan di balai RW, sehingga meskipun ada layanan digital tapi pemkot juga masih membuka dan memfasilitasi terkait orang-orang yang tidak atau belum memiliki gawai. Layanan kependudukan ada di balai RW, kelurahan dan Siola,"tambahnya.
Lebih lanjut, Eddy mengungkapkan bahwa Wamendagri Bima Arya juga memberikan apresiasi tersendiri terhadap Mal Pelayanan Publik Siola yang menerapakan transparansi dan keterbukaan. Sebab, itu memudahkan pemantauan yang dilakukan.
Terkait penggunaan Katepay, Eddy menjelaskan, sudah hampir 90 persen siswa di SD dan SMP di Kota Surabaya telah memiliki KIA. Artinya tanda pengenal itu bisa digunakan sebagai alat bantu pembayaran secara non-tunai.
"KIA sebagai alat pembayaran bisa digunakan di kantin sekolah dengan cara mengisi saldonya. Dengan menggunakan KIA siswa bisa mendapatkan diskon saat berkunjung ke KBS atau THP Kenjeran, begitu pula saat berbelanja di toko buku yang sudah bekerjasama akan mendapatkan diskon sebesar 30 persen. Ini adalah kemudahan-kemudahan yang didapatkan ketika menggunakan KIA," terangnya.
Eddy berharap, penerapan digitalisasi dalam layanan kependudukan untuk memfasilitasi usia anak hingga dewasa yang diterapkan Pemkot Surabaya bisa dicontoh oleh daerah lainnya. (MC Jatim/ida-her)