- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 20 Desember 2024 | 19:47 WIB
: Universitas Brawijaya dan Bappedalitbang Tuban susun roadmap diversifikasi pangan lokal - Foto:Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 20 Desember 2024 | 15:08 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 73
Surabaya, InfoPublik - Guna memperkuat ketahanan pangan daerah, Universitas Brawijaya menjalin kerja sama dengan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Tuban untuk menyusun roadmap diversifikasi pangan lokal berbasis sumber karbohidrat non-beras.
Kolaborasi ini melibatkan tim ahli dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, M.S., SYR, bersama anggota tim lainnya, yakni Dr. Rosihan Asmara, S.P., M.P., Dr. Fahriyah, S.P., M.Si., dan Susanti Evie Sulistiowati, S.P., M.P, Kamis (19/12/2024).
Kajian bertajuk "Roadmap Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Non-Beras" ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pangan lokal seperti jagung, ubi kayu, dan ubi jalar sebagai alternatif sumber karbohidrat. Prof. Dr. Setyono Yudo Tyasmoro menjelaskan bahwa penyusunan roadmap dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan potensi sumber daya alam, tantangan, serta strategi implementasi yang realistis.
“Kami melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, lembaga riset, hingga sektor swasta, untuk memetakan peluang dan kendala yang ada. Harapannya, roadmap ini dapat menjadi panduan pengembangan pangan lokal yang berkelanjutan,” ujar Prof. Yudo dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Tuban menegaskan pentingnya kerja sama ini untuk mendukung visi daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan masyarakat. “Kabupaten Tuban memiliki potensi besar untuk mengembangkan pangan lokal seperti jagung, ubi kayu, dan ubi jalar. Dengan adanya roadmap ini, diharapkan petani dapat lebih sejahtera, dan ketergantungan terhadap beras secara perlahan dapat berkurang,” ujarnya.
Sebagai bagian dari penyusunan roadmap, tim Universitas Brawijaya juga mengidentifikasi sejumlah tantangan dalam diversifikasi pangan. Tantangan tersebut meliputi akses teknologi pertanian modern, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang potensi pangan lokal, serta keterbatasan infrastruktur pendukung. Untuk mengatasi hal ini, tim merancang berbagai program pelatihan bagi petani lokal guna memberdayakan mereka sekaligus mengenalkan teknologi pertanian ramah lingkungan yang dapat meningkatkan produktivitas.
Selain itu, roadmap ini dirancang untuk menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan melalui kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, dan sektor swasta diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung implementasi strategi yang dirumuskan.
“Kami percaya bahwa dengan sinergi yang baik, diversifikasi pangan lokal tidak hanya dapat mengurangi ketergantungan terhadap beras, tetapi juga mampu meningkatkan pendapatan petani sekaligus kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh,” tambahnya.
Kabupaten Tuban diharapkan menjadi pelopor dalam diversifikasi pangan lokal di Indonesia. Dengan potensi besar yang dimiliki serta dukungan dari berbagai pihak, Tuban dapat mengukuhkan diri sebagai salah satu daerah penghasil pangan lokal unggulan. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)