- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 20 Desember 2024 | 19:47 WIB
: Pelatihan Eco-Enzyme di Desa Ngampungan: Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah Organik - Foto: Mc. Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 20 Desember 2024 | 14:15 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 89
Surabaya, InfoPublik - Sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah organik, Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, menggelar pelatihan bertajuk “Pengolahan Sampah Organik Menjadi Eco-Enzyme”. Kegiatan ini diinisiasi oleh Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dengan menyasar kelompok ibu-ibu PKK desa setempat sebagai peserta utama, Kamis (19/12/2024).
Pelatihan ini menghadirkan Dr. Rosihan Asmara, SE., MP., sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya pengolahan sampah organik dan manfaat eco-enzyme, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik yang memiliki berbagai fungsi, seperti pembersih ramah lingkungan, pupuk organik, dan pestisida alami.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Ngampungan, Rohan, yang dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah strategis menuju desa yang berwawasan lingkungan. “Saya berharap ibu-ibu PKK dapat menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah organik dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk menjaga kebersihan lingkungan,”ujarnya.
Selama pelatihan, peserta mempelajari berbagai tahapan, mulai dari pemilihan bahan, proses fermentasi, hingga pemanfaatan eco-enzyme yang dihasilkan. Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka mengikuti setiap sesi, baik teori maupun praktik langsung.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengolah sampah organik dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih,”imbuh Dr. Rosihan Asmara. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya juga berkomitmen untuk terus mendukung program-program serupa yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Terkait dengan terselenggaranya pelatihan ini, Desa Ngampungan diharapkan menjadi contoh dalam pengelolaan sampah organik secara kreatif dan inovatif. Selain itu, ilmu yang diperoleh ibu-ibu PKK diharapkan dapat disebarkan kepada masyarakat luas, sehingga upaya pelestarian lingkungan dapat berjalan lebih maksimal. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)