- Oleh MC KAB BLORA
- Kamis, 19 Desember 2024 | 22:26 WIB
: Bupati Blora Arief Rohman membaca amanat Presiden RI Prabowo Subianto pada peringatan Belas Negara 2024
Oleh MC KAB BLORA, Kamis, 19 Desember 2024 | 22:22 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 115
Blora, InfoPublik - Bupati Blora, Jawa Tengah, Arief Rohman menyampaikan peringatan Hari Bela Negara (HBN) 2024 merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen bersama dalam menjaga dan memperkuat persatuan Bangsa Indonesia.
Tema peringatan HBN ke-76 2024 ini adalah 'Gelorakan Bela Negara Untuk Indonesia Maju', dikatakan Arief mengandung makna agar seluruh warga negara Indonesia terus menggelorakan bela negara dengan berkontribusi secara nyata dalam berbagai aspek kehidupan guna mewujudkan Indonesia maju.
“Kontribusi nyata kita haruslah dapat tercermin pula pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, pertahanan dan keamanan,” kata Bupati Arief membacakan amanat Presiden RI Prabowo Subianto pada upacara peringatan Hari Bela Negara ke-76 di halaman Setda Blora, Kamis (19/12/2024).
Menurutnya, setiap individu memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks bela negara, terdapat lima nilai dasar bela negara, yakni cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara. “Hal tersebut menjadi landasan untuk membentuk mental dan fisik yang tangguh,” ucapnya.
Ideologi Pancasila yang tetap kokoh sebagai pedoman dasar setiap warga negara diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan situasi global yang penuh ketidakpastian.
Upacara berlangsung khidmat dan lancar. Selaku Perwira Upacara AKP Imam, Komandan Upacara AKP Sulbekti, Pembaca Ikrar Muhammad Farel Widya Pratama (Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Blora 2024), Pembaca Doa Lu’Ayyin dari Kemenag Blora, Satuan Korsik dari Kodim 0721/Blora dan Paduan Suara dari KORPRI Blora. Adapun peserta upacara di antaranya Forkopimda Blora, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI-Polri, Pegawai ASN, Sat Pol PP, Ormas (FKPPI), Pelajar SMA dan Pramuka.
Hari Bela Negara ditetapkan berdasarkan peristiwa bersejarah yang terjadi pada 19 Desember 1948, saat Indonesia menghadapi Agresi Militer Belanda II. Ketika itu, Belanda melancarkan serangan ke Yogyakarta, yang kala itu menjadi ibu kota Republik Indonesia. Serangan ini menyebabkan penangkapan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Dalam situasi darurat tersebut, pemerintahan Indonesia harus berpindah ke Bukittinggi, Sumatra Barat.
Untuk mengisi kekosongan kepemimpinan akibat penangkapan tersebut, Presiden Soekarno memberikan mandat kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, yang menjabat sebagai Menteri Kemakmuran, untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). PDRI menjadi simbol perlawanan bangsa dan bukti keberlanjutan pemerintahan Indonesia di tengah agresi Belanda.
Sementara itu Yuda, salah satu aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Blora mengaku semangat nasionalisme makin tertanam dalam sanubari setelah mengikuti upacara peringatan Hari Bela Negara ke-76.
“Tentu saja bela negara itu sangat penting, sehingga semangat nasionalisme makin tertanam dalam sanubari, bisa memberikan kontribusi nyata yang baik kepada masyarakat,” kata Yuda. (MC Kab. Blora/Teguh).