- Oleh MC KAB BLORA
- Sabtu, 17 Agustus 2024 | 16:12 WIB
: Bupati Blora Ajukan Dokumen Pembangunan Ke Kementerian PUPR dan diterima oleh Kabiro Umum, Agus Sutamin. Kamis ( 5/9/2024)
Oleh MC KAB BLORA, Kamis, 5 September 2024 | 17:31 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 214
Blora, InfoPublik - Bupati Blora Arief Rohman terus berupaya agar pembangunan Pasar Ngawen yang ludes terbakar pada awal 2024 lalu segera terealisasi. Seperti diketahui akibat kebakaran itu kerugian yang diderita mencapai Rp30,6 miliar.
Untuk merealiasikan pembangunan kembali pasar, pada Selasa 3 September 2024, orang nomor satu di Pemkab Blora itu mengantarkan langsung dokumen perencanaan pembangunan Pasar Ngawen ke Kementerian PUPR di Jakarta. Berkas dokumen pun diterima oleh Kabiro Umum Kementrian Agus Sutamin.
"Dokumen perencanaan pembangunan Pasar Ngawen sudah lengkap, mulai proposal, surat dukungan dari Menteri Perdagangan, serta DED -nya sudah saya serahkan langsung ke Kementerian PUPR. Semoga langkah ini segera ada kabar baiknya," kata Bupati Arief, Kamis (5/9/2024).
Menurutnya, langkah tersebut diambil berdasarkan hasil konsultasi dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR. ''Sekali lagi, semoga segera sampai Pak Menteri PUPR dan Blora bisa kebagian anggaran. Mengingat pembangunan Pasar Ngawen sudah ditunggu para pedagang Pasar Ngawen," pungkasnya.
Sementara itu, Kabiro Umum kementerian PUPR Agus Sutamin menyatakan senang dengan kedatangan Bupati Blora yang dengan semangat mengantar dokumen pembangunan pasar Ngawen secara pribadi.
"Bupati Blora luar biasa, dokumen diantar secara pribadi demi memperjuangkan pembangunan Pasar Ngawen. Dokumen akan saya serahkan ke Menteri, mohon doanya semoga segera terealisasi," ungkapnya.
Diketahui, Pasar Ngawen Blora terbakar pada Selasa 9 Januari 2024 sekitar pukul 14.00 WIB. Menurut Kepala Dindagkop UKM Blora Kiswoyo, taksiran kerugian mencapai sekitar Rp30,69 miliar.
Rincian kerugian itu, masing-masing nilai bangunan Rp15,5 miliar, kerugian 60 pedagang kios sebesar Rp608 juta, kerugian 800 pedagang los Rp14,29 miliar, dan kerugian 150 pedagang dasaran Rp300 Juta.(MC Kab.Blora/Teguh/Vinna)