- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Kamis, 19 Desember 2024 | 12:47 WIB
: Dislutkan) Kalsel Investigasi terhadap Kematian Mendadak Ikan Bawal Sungai -Foto:Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Kamis, 19 Desember 2024 | 09:38 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 66
Banjarbaru, InfoPublik - Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah melakukan investigasi terhadap kematian mendadak ikan bawal sungai di Kota Banjarmasin.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdi Hartono, menyampaikan bahwa penyebab kematian ikan ini terkait dengan kualitas air yang buruk, yang dipengaruhi oleh fenomena alam seperti banjir rob beberapa hari ini.
“Jadi tim investigasi, yang terdiri dari berbagai instansi terkait, telah melakukan pengambilan sampel air di sekitar keramba. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi air di keramba memiliki pH sedikit asam, kadar oksigen terlarut (DO) rendah, nitrit rendah, dan karbon dioksida (CO²) tinggi,” kata Rusdi di ruang kerjanya, Banjarbaru, Rabu (18/12/2024).
Selain itu, pemeriksaan logam berat menemukan kadar besi yang sangat tinggi, sementara amoniak dan klorin berada pada level yang sangat rendah. Kondisi ini berdampak pada insang ikan, menyebabkan mereka stres dan kesulitan bernapas.
“Sebenarnya para pembudidaya ikan memahami bahwa fenomena iklim seperti ini dapat terjadi, mereka tidak dapat memprediksi kapan tepatnya akan terjadi,” ujarnya
Oleh karena itu, untuk membantu mengatasi kerugian yang ditimbulkan oleh insiden ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel akan berkoordinasi dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin.
“Terdapat tujuh kelompok pembudidaya di lokasi tersebut, dan mereka akan diarahkan untuk menyusun proposal terkait kebutuhan bibit ikan, yang kemudian akan dikoordinasikan dengan balai tersebut untuk mendapatkan dukungan dalam pembibitan ikan air tawar,”tambahnya. (MC Kalsel/scw/YIN/Eyv)