- Oleh Eko Budiono
- Rabu, 18 Desember 2024 | 16:36 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 18 Desember 2024 | 10:40 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 77
Pekanbaru, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi menetapkan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi, meliputi banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, yang berlaku sejak 5 Desember 2024 hingga 31 Januari 2025. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Riau Nomor: 3718/XII/2024.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Provinsi Riau, M. Edy Afrizal melalui keterangan pers pada Selasa (17/12/2024).
"SK penetapan status siaga darurat sudah diteken oleh Pj Gubernur Riau. Dengan demikian, Riau resmi dalam status siaga bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung," ungkap Edy Afrizal.
Penetapan status ini dilakukan setelah tiga kabupaten, yakni Rokan Hulu (Rohul), Indragiri Hulu (Inhu), dan Kepulauan Meranti, lebih dulu menetapkan status serupa.
"Dalam rapat koordinasi pada 4 Desember 2024, kami menyepakati penetapan status siaga darurat untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi di Provinsi Riau," lanjut Edy.
Keputusan ini juga didasarkan pada prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan bahwa wilayah Riau akan terus mengalami musim hujan dengan curah hujan kategori menengah hingga Januari 2025.
"Dengan curah hujan yang masih tinggi, kami perlu meningkatkan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi," ujar Edy.
Edy Afrizal menegaskan bahwa penetapan status siaga memudahkan koordinasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam menangani situasi darurat.
"Setelah penetapan status ini, kami segera membentuk tim siaga yang akan bertugas di lapangan untuk mengantisipasi potensi bencana dan memberikan respons cepat terhadap situasi yang tidak diinginkan," jelasnya.
Penetapan status ini diharapkan dapat memperkuat kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di wilayah Riau selama musim hujan.
(Mediacenter Riau/tup)