- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Senin, 16 Desember 2024 | 21:56 WIB
: Pasar Keuangan Indonesia menghadapi tekanan, tetapi optimisme tetap terjaga - Foto:Mc.Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 16 Desember 2024 | 17:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 54
Surabaya, InfoPublik – Pasar saham dan obligasi Indonesia mencatatkan dinamika yang cukup signifikan sepanjang November 2024. Pelemahan pasar saham terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun sebesar 6,07 persen secara month-to-date (mtd) ke level 7.114,27 per 29 November 2024. Meski secara year-to-date (ytd), IHSG hanya mencatatkan pelemahan sebesar 2,18 persen, nilai kapitalisasi pasar turun 5,48 persen mtd menjadi Rp12.000 triliun (naik 2,87 persen ytd).
Penjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK RI, M. Ismail Riyadi, Senin (16/12/2024), menerangkan, non-resident mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp16,81 triliun mtd, meskipun secara ytd, mereka masih mencatatkan net buy senilai Rp21,56 triliun. "Sektor basic materials dan property & real estate menjadi sektor dengan pelemahan terbesar sepanjang November 2024," ujar M. Ismail Riyadi. Rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat mencapai Rp12,78 triliun sepanjang tahun berjalan (ytd).
Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi (ICBI) menunjukkan peningkatan 0,15 persen mtd (naik 4,95 persen ytd) ke level 393,14. Namun, yield Surat Berharga Negara (SBN) meningkat 8,41 basis poin mtd (26,34 bps ytd). Non-resident mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp13,07 triliun mtd (ytd: net buy Rp30,44 triliun). Di pasar obligasi korporasi, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 0,22 triliun mtd, meski secara ytd masih tercatat net sell sebesar Rp 2,45 triliun.
Pada sektor pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp 844,04 triliun, turun 0,95 persen mtd tetapi naik 2,34 persen ytd. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat Rp 494,45 triliun atau turun 1,17 persen mtd (turun 1,40 persen ytd). Namun, ada optimisme dengan tercatatnya net subscription sebesar Rp 3 triliun mtd, meski secara ytd masih ada net redemption sebesar Rp 6,87 triliun.
Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 29 November 2024, tercatat transaksi dengan total volume 906.440 tCO2e dan nilai akumulasi Rp 50,55 miliar. "Potensi Bursa Karbon sangat besar ke depan, mengingat sudah ada 4.089 pendaftar di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI)," ungkap Ismail Riyadi.
Penghimpunan dana di pasar modal terus menunjukkan tren positif. Hingga November 2024, nilai penawaran umum mencapai Rp 219,45 triliun, termasuk 34 emiten baru yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp 51,20 triliun melalui IPO saham, penerbitan EBUS, dan penawaran umum lainnya. Masih terdapat 133 pipeline penawaran umum dengan nilai indikatif mencapai Rp 58,34 triliun.
Dalam hal penegakan ketentuan di pasar modal, OJK telah menjatuhkan berbagai sanksi administratif selama November 2024, termasuk denda total Rp3,9 miliar kepada 109 pihak atas keterlambatan pelaporan, dan 15 peringatan tertulis. "Sepanjang 2024, total denda administratif yang dikenakan atas pelanggaran di pasar modal mencapai Rp 65,98 miliar," tutup Ismail Riyadi.
Dengan dinamika yang ada, OJK menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)