- Oleh MC KOTA TIDORE
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 09:03 WIB
: Plt. Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat (kanan), bersama Asisten II Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Maluku Utara, Sri Haryanti Hatary, (kiri), saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Malut, Senin (16/12/2024). (Foto: Dhavi Baba).
Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 17 Desember 2024 | 07:39 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 147
Ternate, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Maluku Utara pada November 2024 mengalami peningkatan.
Nilainya naik dari USD876,76 juta (setara Rp14 triliun lebih) pada September menjadi USD1.484,49 juta (sekitar Rp23,7 triliun) pada November, atau meningkat sebesar 69,32 persen.
Peran terbesar pada ekspor Maluku Utara adalah Nikel sebesar 47,85 persen, kemudian besi dan baja sebesar 47,72 persen.
Disusul komoditas bahan kimia anorganik sebesar 3,75 persen, logam dasar lainnya 0,43 persen, kayu, barang dari kayu 0,23, serta ikan dan udang 0,02 persen.
"Nilai ekspor Oktober 2024 mengalami peningkatan secara bulanan maupun tahunan," kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, di Ternate, Senin (16/12/2024).
Pangsa ekspor Maluku Utara pada Oktober 2024 masih didominasi oleh negara Tiongkok dengan persentase ekspor mencapai 98,66 persen.
Selanjutnya, negara Jepang sebesar 1,11 persen, Taiwan 0,21 persen, serta sejumlah negara lainnya dengan nilai ekspor mencapai 0,02 persen.
Pada Oktober 2024, komoditas yang berasal dari Maluku Utara juga diekspor melalui pelabuhan provinsi lain di Indonesia.
Di antaranya pelabuhan Jawa Timur (0,03 persen), DKI Jakarta (0,00 persen), dan pelabuhan Sulawesi Selatan (0,00 persen). (MC Tidore)